Suara.com - Update Virus Corona: 28 Ribu Terinfeksi, 563 Orang Meninggal
Epidemi virus Corona masih merajalela di China. Data terbaru menunjukkan, sudah 563 kasus kematian dilaporkan terjadi akibat virus yang ditularkan kelelawar ini.
Laman live report dari Channel News Asia memperlihatkan peta grafik update virus Corona secara real time. Terkini, sudah 28.018 orang dilaporkan terinfeksi virus Corona, dengan 563 di antaranya meninggal dunia.
Jepang menjadi Singapura negara dengan jumlah kasus terbanyak di luar China, dengan 45 orang positif terinfeksi. Sementara Singapura dan Thailand menyusul di bawahnya, dengan jumlah kasus 25 orang positif terinfeksi.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Cairan Dettol Antiseptik Bisa Membunuh Virus Corona?
Hingga kini, baru 2 kasus kematian terjadi di luar daerah China daratan. 1 Kematian terjadi di Hong Kong dan 1 lagi di Filipina, dengan dua-duanya merupakan warga negara China yang berasal dari Wuhan.
Sementara berdasarkan laporan Kemenkes per 5 Feberuari 2020, Indonesia masih dinyatakan bebas wabah virus corona.
Dari total 42 sampel kasus dugaan virus corona yang masuk ke 27 rumah sakit di 15 provinsi di Indonesia, 40 sampel dinyatakan negatif dan dua sampel masih dalam observasi lebih lanjut.
"Kementerian Kesehatan tetap melakukan pengawasan terus menerus, jadi spesimen (sampel kasus dugaan) masih tetap dalam pengawasan kita," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Balitbangkes Kemenkes, Dr. dr. Vivi Setiawaty, M.Biomed.
Kemenkes juga mengonfirmasi mengenai kasus positif infeksi virus corona seorang WNI yang tinggal di Singapura.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Air Rebusan Bawang Putih Menyembuhkan Virus Corona?
Dikatakan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes, WNI tersebut adalah seorang pekerja migran yang tidak pernah bepergian ke China.
"Dia tertular oleh majikannya yang juga positif virus corona. Jadi ini penularan manusia ke manusia," tambah dr. Wiendra.
Secara keseluruhan, Kemenkes menyadari betul adanya peningkatan kasus wabah virus corona. Namun Kemenkes meminta masyarakat untuk tenang dan tidak panik.
"Peningkatan Kasus ini masih eksponental dan meningkat. Kita tetap diminta tidak panik dan tidak takut meski harus waspada dan tentunya semua harus mengikuti saran WHO," tutup dr Wiendra.