Suara.com - Di tengah ramainya kasus virus corona, permintaan masker N95 dan masker bedah pun semakin meningkat. Bahkan beberapa tempat juga mulai kehabisan stok masker N95 yang termasuk masker langka.
Tak hanya itu, permintaan masker N95 yang melambung diikuti harga masker yang meningkat beberapa kali lipat.
Tetapi, Anda mungkin belum paham perbedaan masker N95 dan masker bedah. Dokter Reisa Broto Asmoro pun sempat membahas perbedaan dua masker ini dalam channel Youtube-nya.
Bahkan, Reisa Broto juga membahas jenis masker yang paling tepat untuk mencegah penularan virus corona Wuhan.
Baca Juga: Metode Terbaru Skrining Kanker Serviks, Lebih Murah dan Akurat
1. Masker bedah
Umumnya, masker bedah berbentuk tipis dan berwarna hijau atau biru. Biasanya orang menyebut masker bedah sebagai masker ojol. Karena, banyak orang menggunakannya untuk menghindari paparan polusi atau debu, terutama saat berkendara.
Menurut dr Reisa Broto, masker ini selalu digunakan tenaga medis ketika sedang menangani pasien. Masker bedah ini berfungsi untuk mencegah tetesan cairan tubuh, seperti keringat, ingus, air liur dan dahak.
Tujuannya, cairan dalam tubuh itu tidak menyebar ke tempat lain yang sudah steril. Selain itu, tujuan penggunaan masker bedah ini menjaga daerah operasi tetap steril.
Kekurangannya
Baca Juga: Beberapa Pengobatan Kanker Bisa Sebabkan Infertilitas, Apa Saja?
Menurut dr Reisa Broto, masker bedah tidak bisa melindungi diri dari kuman atau virus yang terhirup. Selain itu, masker jenis ini hanya bisa digunakan untuk satu kali pemakaian.