Terobosan Baru, Ilmuwan Inggris Mulai Tes Vaksin untuk Virus Corona Wuhan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 05 Februari 2020 | 18:18 WIB
Terobosan Baru, Ilmuwan Inggris Mulai Tes Vaksin untuk Virus Corona Wuhan
Ilustrasi tes darah untuk mengetahui pasien terinfeksi virus corona (coronavirus) atau tidak. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terobosan Baru, Ilmuwan Inggris Mulai Tes Vaksin untuk Virus Corona Wuhan

Sebuah terobosan baru dilakukan oleh ilmuwan top asal Inggris. Apa yang dilakukannya diharapkan bisa menjadi langkah awal pengembangan vaksin dan obat untuk virus Corona baru atau novel Coronavirus (2019-nCoV).

Robin Shattock, Kepala Divisi Infeksi Mukosa dan Imunitas di Imperial College London, mengatakan temuannya ini bisa mempersingkat perkembangan virus dari yang sebelumnya 2-3 tahun menjadi 14 hari.

Dilansir Reuters dari Sky, Shattock mengatakan akan mulai melakukan pengujian kepada binatang pekan depan. Ia berharap dapat melakukan pengujian kepada manusia di pertengahan tahun jika memiliki sokongan dana yang cukup.

Baca Juga: Update Virus Corona di Indonesia: 40 Orang Negatif, 2 Masih dalam Observasi

"Pendekatan konvensional biasanya memerlikan dua sampai tiga tahun sebelum bisa uji klinis. Namun kini kita bisa memiliki rangkaian genetikan di laboratorium dalam 14 hari," tuturnya.

Meski baru siap setelah wabah usai, namun diharapkan vaksin ini bisa menjadi senjata ketika wabah virus Corona ini muncul kembali.

Sebelumnya diberitakan, ilmuwan di China mengatakan virus corona jenis baru yang telah menewaskan ratusan orang di China kemungkinan berasal dari kelelawar.

Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di jurnal Nature, pakar dari Wuhan Institute of Virology, yang mengkhususkan dalam studi virus, mengatakan, virus baru ini dari segi genetika 96 persen identik dengan virus yang ditemukan pada kelelawar di Provinsi Yunnan.

Studi itu mengatakan, virus corona ini dari segi genetika 80% sama dengan virus SARS yang menewaskan lebih dari 800 orang pada 2002 dan 2003.

Baca Juga: UNAIR Surabaya Bikin Alat Penguji Virus Corona, Ini Komentar Kemenkes

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI