Suara.com - Gara-gara wabah virus corona, Indonesia semakin memperketat semua pintu masuk yang berada di seluruh Nusantara. Bukan hanya di Bandara dan Pos Lintas Batas, Indonesia juga terus berusaha menghalau virus jenis baru tersebut melewati Indonesia dan menginfeksi warga lewat pelabuhan.
Pada Rabu (5/2), Pemerintah Indonesia bahkan telah melarang seluruh penerbangan dari dan ke daratan China. Di Jakarta, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan RI, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes, mengatakan bahwa usaha 'menghalau' virus yang dilakukan pemerintah Indonesia sampai menuai protes dari beberapa pihak.
Ia bercerita, bagaimana anak buah kapal barang berukuran besar asal China, dilarang turun ke pelabuhan karena tetap dianggap berisiko membawa wabah. "Bukan hanya manusia yang lalu lalang (yang diawasi), saya sampai diprotes padahal kita sudah melakukan proses sesuai prosedur. Kapal dari Tiongkok saja, waktu itu kapal besar barang, mereka (manusia) nggak bisa turun. Mereka yang di atas kapal tidak boleh turun, karena berisiko dan itu harus dipatuhi, itu aturan internasional," katanya.
Hingga, Rabu (5/2/2020) Indonesia masih dipastikan negatif virus corona. Di kawasan Asia Tenggara, enam negara telah melaporkan kasus virus corona yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Kamboja, dan Vietnam. Di Singapura, kasus ke-21 positif virus corona terjadi pada pekerja migran asal Indonesia yang tercatat tidak pernah mengunjungi China.
Baca Juga: Update Virus Corona di Indonesia: 40 Orang Negatif, 2 Masih dalam Observasi
Dikonfirmasi Kemenkes, kasus positif infeksi virus corona WNI yang tinggal di Singapura ini tertular oleh majikannya yang juga positif virus corona. "Jadi ini penularan manusia ke manusia," tutup dr. Wiendra.