Sebelumnya Rektor Unair Prof Mohammad Nasih menyebutkan temuan ini bisa dimanfaatkan masyarakat maupun pemerintah, untuk mendeteksi virus. Misalnya mereka yang baru pulang dari China, namun mengalami gejala pneumonia, seperti panas, demam, batuk, pilek, hingga sesak napas bisa melakukan pengecekan di Unair.
"Masyarakat yang ingin kepastian bisa memanfaatkan lembaga kami untuk mengonfirmasi ada atau tidaknya virus. Identifikasinya tidak lama, hanya dalam hitungan jam, tetapi mekanisme sudah sesuai dengan standar Badan Kesehatan Dunia WHO (World Health Organization)," ujar Prof. Nasih mengutip Antara.
Tidak hanya penelitian, Unair juga memiliki rumah sakit yang telah memiliki fasilitas ruang isolasi. Fasilitas yang sama juga dimiliki RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Baca Juga: Pria Ini Mengaku Bisa Sembuh dari Virus Corona dengan Wiski Panas dan Madu