UNAIR Surabaya Bikin Alat Penguji Virus Corona, Ini Komentar Kemenkes

Rabu, 05 Februari 2020 | 12:55 WIB
UNAIR Surabaya Bikin Alat Penguji Virus Corona, Ini Komentar Kemenkes
Tim medis mengevakuasi seorang pasien menuju Ruang Isolasi Khusus saat kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (1/2). [ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - UNAIR Surabaya Bikin Alat Penguji Virus Corona, Ini Komentar Kemenkes

Deteksi dini penting bagi penanganan penyakit infeksi seperti novel Coronavirus (2019-nCoV) atau virus Corona baru dari Wuhan yang saat ini sedang mewabah. Semakin cepat terdeteksi, semakin rendah risiko penularan penyakit di masyarakat.

Saat ini Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan milik Kementerian Kesehatan menjadi rujukan pemerintah dalam pemeriksaan laboratorium yang bisa mendeteksi virus melalui alat reagen yang dimiliki.

Nah, kabar baiknya Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berhasil membuat alat pendeteksi virus corona serupa hasil kerja sama dengan Kobe University Jepang. Bahkan disebutkan juga tingkat akurasinya mencapai 99 persen.

Baca Juga: Pria Ini Mengaku Bisa Sembuh dari Virus Corona dengan Wiski Panas dan Madu

Lalu, apa kata Kementerian Kesehatan RI terkait hal ini? Bisakah reagen buatan Unair Surabaya digunakan untuk mengetes mereka yang suspect atau dicurigai terinfeksi corona?

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes dr. Wiendra Maworuntu, M.Kes mengatakan alat itu harus melalui tahap kajian, dan semuanya harus dicocokkan sesuai standar yang ada khususnya organisasi kesehatan dunia, WHO.

"Kan pasti (alat reagen) dikaji ya pasti butuh kajian. Semuanya pasti pakai standar WHO," ujar Wiendra di Kemenkes RI, Selasa, (4/2/2020).

Temuan yang didapat Unair ini dipandang sebagai aksi nyata dan harus disambut gembira. Wiendra juga berharap akan semakin banyak universitas dan peneliti-peneliti yang melakukan aksi dan kajian serupa.

"Nggak apa-apa (mendapat temuan). Semakin kita mempunyai kajian-kajian, dan itu dianjurkan supaya negara memberikan ada penelitian-penelitian. Termasuk universitas, boleh kenapa tidak," ungkapnya.

Baca Juga: Minum Alkohol Bisa Bunuh Virus Corona? Ini Jawaban Dokter Menurut Sains

"Kalau itu malah dianjurkan supaya mengadakan penelitian-penelitian," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI