Kolombia, Negara Amerika Latin Pertama yang Bisa Uji Virus Corona Wuhan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 05 Februari 2020 | 11:27 WIB
Kolombia, Negara Amerika Latin Pertama yang Bisa Uji Virus Corona Wuhan
Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kolombia, Negara Amerika Latin Pertama yang Bisa Uji Virus Corona Wuhan

Negara di dunia berlomba-lomba melakukan penelitian untuk menguji virus Corona baru dari Wuhan, China. Hal ini dilakukan demi percepatan pembuatan obat dan vaksin untuk penyakit yang sudah menewaskan lebih dari 400 orang ini.

Kabar baik, Kolombia menjadi negara pertama di Amerika Latin yang mampu melakukan tes diagnostik sendiri terkait virus corona. Meski tidak ada kasus penyakit ini di negaranya, Kolombia telah melakukan tes terhadap 50 pelancong terkait virus yang cepat menyebar tersebut selama lima hari terakhir.

Kemampuan tes itu mengartikan bahwa otoritas setempat tak perlu lagi mengirim sampel dari orang yang berpotensi terinfeksi ke Amerika Serikat, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Kolombia.

Baca Juga: Minum Alkohol Bisa Bunuh Virus Corona? Ini Jawaban Dokter Menurut Sains

"Kami negara pertama di Amerika Latin yang mampu melakukan tes diagnostik sendiri untuk virus corona baru, dan jika perlu, memberi dukungan ke negara-negara lain," kata Menteri Kesehatan Ivan Dario Gonzalez melalui pernyataan, dilansir Antara dari Reuters.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus tersebut sebagai darurat global. Para ahli mengakui masih banyak misteri terkait wabah virus corona, termasuk tingkat kematian dan cara penularan.

Seorang pria Hong Kong meninggal akibat virus corona pada Selasa, kematian kedua di luar daratan China.

Tim medis melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien saat kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (1/2).   [ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho]
Tim medis melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien saat kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (1/2). [ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho]

Tes diagnostik mampu mendeteksi virus maksimal dalam 24 jam, kata pejabat kesehatan, dan dalam delapan jam jika pasien berada di ibu kota Bogota.

Total infeksi di daratan China mencapai lebih dari 20.400 kasus dan hampir 200 kasus dilaporkan dari sekitar puluhan negara, Hong Kong serta Makau.

Baca Juga: Rutin Makan Pare Bisa Cegah Penyakit Kanker, Mitos atau Fakta?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus seperti flu tersebut sebagai darurat global. Sementara itu menurut para ahli, masih menjadi misteri terkait virus tersebut, seperti jumlah kematian dan cara penularannya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI