Justin Bieber Gunakan Metode Infus NAD+ untuk Dampak Kecanduan, Amankah?

Selasa, 04 Februari 2020 | 15:11 WIB
Justin Bieber Gunakan Metode Infus NAD+ untuk Dampak Kecanduan, Amankah?
Justin Bieber (Instagram/JustinBieber)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Justin Bieber baru saja mengunggah video dokumenter berjudul Seasons di kanal YouTube pada 28 Januari 2020 lalu. Di dokumenter ini Justin mengungkap 'masa gelap' dalam hidupnya.

Ia juga mengatakan perawatan yang dijalaninya untuk mengobati penyakit dalam diri suami Hailey Baldwin ini.

Penyanyi ini tidak hanya didiagnosis dengan penyakit Lyme dan mono kronis, tetapi juga gangguan kecemasan. Semua kondisi ini dapat membuat dirinya merasa lelah, cemas dan jantung berdebar.

Pada usia belasan dan awal 20-an, Justin mengaku dirinya sempat kecanduan ganja dan obat-obatan terlarang.

Baca Juga: Justin Bieber Lakukan Terapi Oksigen Hiperbarik, untuk Apa?

Untuk mengobatinya, hingga kini ia masih mendapatkan suntik NAD+ yang diberikan melalui infus intravena seminggu sekali.

Dilansir Insider, NAD+ atau nicotinamide adenine dinucleotide, adalah molekul yang membantu enzim dalam tubuh berfungsi dengan baik untuk memberi energi pada manusia.

Justin Bieber. (Instagram/@justinbieber)
Justin Bieber. (Instagram/@justinbieber)

Seiring bertambahnya usia, kadar NAD dalam tubuh biasanya akan menurun, menyebabkan kelelahan dan gejala lain seperti depresi.

Perawatan NAD+ telah digunakan untuk mengobati kondisi seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson, tapi tidak secara konvensional digunakan juga untuk mengobati efek kecanduan seperti dalam kasus Justin.

Sang istri menjelaskan dalam dokumenter tersebut bahwa suntik NAD+ membantu meremajakan dan menyeimbangkan kembali pusat kesenangan di otak mantan pecandu.

Baca Juga: Terbayang Masa Lalu, Justin Bieber Takut Tak Setia dengan Hailey Baldwin

Tetapi menurut dr. Mark Calarco dari National Medical Director for Clinical Diagnostics for the American Addiction Centers, tidak ada penelitian klinis yang membuktikan NAD+ membantu atasi dampak kecanduan pada pusat kesenangan otak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI