Pilu, Remaja Cacat Meninggal Usai Ayah Dikarantina karena Virus Corona

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Selasa, 04 Februari 2020 | 09:31 WIB
Pilu, Remaja Cacat Meninggal Usai Ayah Dikarantina karena Virus Corona
Ilustrasi lelaki sedih. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang remaja dengan cerebral palsy meninggal usai ayahnya dikarantina karena diduga terinfeksi virus corona.

Remaja bernama Yan Cheng itu ditemukan tewas pada hari Rabu, seminggu setelah ayah dan kakaknya ditempatkan di karantina.

Ia diketahui hanya diberi makan dua kali selama masa ini, menurut laporan.

Baik sekretaris Partai lokal dan walikota di kota Huajiahe telah diberhentikan karena kasus ini.

Baca Juga: The Simpsons Sudah Prediksi Wabah Virus Corona ?

Seperti dilansir dari BBC News, kisah Yan Cheng pun menjadi viral di situs web media sosial Weibo.

Keluarga itu tinggal di provinsi Hubei tengah Cina, pusat penyebaran virus korona.

Menurut media setempat, ayah remaja itu memposting di platform Weibo, memohon bantuan dan menjelaskan bahwa putranya dibiarkan sendirian tanpa makanan atau air.

Ilustrasi bocah laki-laki bersedih. (Shutterstock)
Ilustrasi bocah laki-laki bersedih. (Shutterstock)

Sebab anaknya yang berusia 16 tahun itu cacat dan tidak ada yang mengasuh selain dirinya.

Cerebral palsy sendiri adalah nama untuk sekelompok kondisi yang muncul pada anak usia dini, dan memengaruhi gerakan serta koordinasi.

Baca Juga: Rusia akan Usir Warga Asing Pengidap Virus Corona

Gejalanya bervariasi, dan dapat meliputi tremor, otot kaku atau lemah, masalah menelan, dan masalah dengan penglihatan, bicara dan pendengaran. Mereka yang terkena dampak mungkin sangat dinonaktifkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI