Penyebab dan Gejala Aritmia, Kondisi sebelum Gus Sholah Meninggal

Senin, 03 Februari 2020 | 12:45 WIB
Penyebab dan Gejala Aritmia, Kondisi sebelum Gus Sholah Meninggal
Gus Sholah (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengurus Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Solahuddin Wahid alias Gus Sholah, dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (2/1/2020), pukul 20.55 WIB.

Menurut tim dokter yang merawat Gus Sholah, tokoh agama ini meninggal dunia setelah mengalami masalah gangguan irama jantung atau aritmia.

Sebelumnya, Gus Sholah juga sudah pernah melakukan operasi ablasi untuk memperbaiki irama denyut jantung.

Aritmia merupakan gangguan irama detak jantung yang tidak teratur. Bisa terlalu cepat, lambat atau bergantian sehingga tidak beraturan.

Baca Juga: Apa Itu Aritmia, Penyakit yang Diderita Oleh Almarhum Gus Sholah

Pada beberapa kasus, aritmia bisa tidak berbahaya atau mengancam jiwa. Kondisi ini pun dapat terjadi pada orang yang baru saja melakukan olahraga, saat stres atau dipicu oleh konsumsi kafein yang terlalu banyak.

Paskas TNI Angkatan Udara diiringi sejumlah kerabat membawa peti jenazah KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah di Bandara Halimperdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (3/2). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Paskas TNI Angkatan Udara diiringi sejumlah kerabat membawa peti jenazah KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah di Bandara Halimperdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (3/2). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. Dilansir Cleveland Clinic, berikut beberapa penyebab umumnya:

  • Penyakit arteri koroner
  • Tekanan darah tinggi
  • Perubahan otot jantung (kardiomiopati)
  • Gangguan katup jantung
  • Ketidakseimbangan elektrolit dalam darah, seperti natrium atau kalium
  • Cidera karena serangan jantung
  • Proses penyembuhan setelah operasi jantung
  • Kondisi medis lainnya
Gus Sholah (capture instagram @ipangwahid)
Gus Sholah (capture instagram @ipangwahid)

Umumnya, aritmia tidak memiliki gejala. Dokter dapat mendeteksi detak jantung yang tidak teratur selama pemeriksaan dengan menghitung denyut nadi, mendengarkan irama jantung atau dengan tes diagnostik.

Tapi, jika ada gejala terjadi, kemungkinan ini yang akan terjadi:

  • Palpitasi (sensasi ketika jantung terasa berdegup dengan kencang)
  • Rasa berdebar di dada
  • Pusing atau merasa pusing
  • Sesak napas
  • Ketidaknyamanan di dada
  • Tubuh merasa sangat lelah

Baca Juga: PWNU Jatim: Gus Sholah Sakit Jantung, Sudah Pasang 6 Ring

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI