"Kalau semakin kita sembunyi, oh nanti kita di banned sama negara-negara lain," lanjutnya.
Wiendra meminta masyarakat Indonesia untuk tidak membandingkan dengan negara lain. Sebab banyak faktor yang membuat virus bisa ditemukan di suatu negara, namun tidak di negara lainnya.
"Yaudah biar aja dia (netizen) ngomong, emang kalian mau kalau novel coronavirus masuk? Nggak kan," tanyanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Balitbangkes Dr. dr. Vivi Setiawaty, M. Biomed mengatakan jika tidak ada satu hal pun yang disembunyikan pihak pemerintah.
![Tim medis melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien pada kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/1). [ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/01/31/87858-virus-corona.jpg)
Terlebih sudah ada peraturan internasional yang mengatur penanganan virus secara global. Juga sudah ada SOP atau prosedur yang berlaku, dan semua statmen disampaikan kepala kesehatan negara dalam hal ini menteri kesehatan.
"Ya itu tadi, faktanya apa yang disampaikan ini benar-benar sesuai tidak ada yang ditutup-tutupi," jelasnya.
"Sebetulnya udah ada internasional head regulation yang mengatur. Jadi apapun itu kita harus mengikuti. Jadi semua putusan yang disampaikan oleh menkes," sambungnya.
Dokter pakar yang biasa menangani virus baru dunia, Ketua POKJA PINERE (penyakit infeksi, new emerging, & reemerging) Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso dr. Pompini Agustina, Sp.P juga ikut berkomentar.
Secara gamblang mengatakan semua hasil pemeriksaan virus corona dari Balitbangkes tidak ada satupun yang ditutupi.
Baca Juga: Gara-gara Virus Corona, Pria Dikunci di Rumah setelah Pulang dari Wuhan
"Tdak disembunyikan kok, hasil dari litbang mereka kasih untuk breakout jelas, detail," tandasnya.