Suara.com - Terungkap! 3 Alasan WHO Umumkan Status Darurat Global untuk Virus Corona
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya meningkatkan status virus corona Wuhan sebagai darurat global. Keputusan ini diambil dalam rapat bersama komite Darurat Medis di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss, Kamis (30/1/2020) waktu setempat.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan langkah ini diambil dengan mempertimbangkan situasi penyebaran virus corona yang semakin masif.
"Dengan ini, WHO menyatakan status darurat global terhatap 2019-nCoV. Keputusan bukan hanya diambil karena wabah di China, namun juga karena kejadian di negara-negara lain," tutur Ghebreyesus, dilansir dari situs resmi WHO, Jumat (31/1/2020).
Baca Juga: WHO Umumkan Situasi Darurat Virus Corona, Begini Sikap Istana
Dalam penjabarannya, WHO menyebut ada 3 alasan utama mengapa akhirnya status darurat global ditetapkan. Apa saja?
1. Penyebaran ke negara-negara lain
Data terbaru WHO menyebut virus corona Wuhan sudah terdeteksi sebanyak 98 kasus positif di 18 negara di luar China.
Hal ini membuat WHO mengubah pandangan yang sebelumnya menyebut virus corona tidak mengancam negara lain selain China.
Terlebih, ratusan penerbangan dari dan ke China terjadi setiap hari ke berbagai negara, membuat penyakit rentan menyebar secara global.
Baca Juga: WHO Akhirnya Umumkan Status Darurat Global Terkait Virus Corona
2. Risiko penularan antar manusia
Ditemukannya kasus positif virus corona Wuhan di Vietnam, dengan pasien yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke China, memastikan adanya risiko penularan antar manusia.
Hal ini meningkatkan penyebaran penyakit yang semakin meluas. Sebelumnya, virus ini diduga menyebar dari hewan seperti kelelawar dan ular.
3. Belum ditemukan obat dan vaksin
Hingga saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan virus corona Wuhan secara tepat. Sejumlah kasus pasien sembuh sudah dilaporkan, namun belum memiliki metode pengobatan pasti.
Pun begitu dengan vaksin pencegahan, yang hingga saat ini belum ditemukan. Ilmuwan dari seluruh dunia hingga saat ini masih meneliti virus untuk bisa membuat obat dan vaksinnya.