Mekanisme Pemulangan WNI dari Wuhan, Lelaki Rentan Terserang Virus Corona?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 30 Januari 2020 | 20:44 WIB
Mekanisme Pemulangan WNI dari Wuhan, Lelaki Rentan Terserang Virus Corona?
Suasana sejumlah mahasiswa yang terisolasi dan harus tetap tinggal di dalam asrama Universitas Wuhan, China. (Foto: Aditya Fahmi/mahasiswa Indonesia di Universitas Wuhan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mekanisme Pemulangan WNI dari Wuhan, Lelaki Rentan Terserang Virus Corona?

Kemenkes menjelaskan mekanisme medis pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, China. Seperti apa?

Ada pula pendapat pakar tentang lelaki yang lebih rentan terserang virus corona hingga tren penggunaan arang sebagai pasta gigi.

Semuanya tersaji lengkap dalam 5 berita kesehatan menarik hari ini, Kamis (30/1/2020).

Baca Juga: Jokowi Libatkan TNI untuk Evakuasi WNI di Wuhan, Ini Alasannya

1. Cegah Masuknya Virus Corona, Ini Mekanisme Medis Kepulangan WNI dari China

Petugas Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) RSUD Pasar Minggu mempraktekkan cara memakai masker yang benar kepada pasien saat penyuluhan terkait pencegahan virus Corona (2019-nCoV) di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (29/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Petugas Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) RSUD Pasar Minggu mempraktekkan cara memakai masker yang benar kepada pasien saat penyuluhan terkait pencegahan virus Corona (2019-nCoV) di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (29/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Ratusan WNI, termasuk para mahasiswa, yang terjebak di Wuhan, China, saat ini masih dalam tahap isolasi pemerintah setempat. Pemerintah Indonesia sendiri sedang berupaya melakukan upaya diplomatik dengan pemerintah China untuk memulangkan para WNI ini.

Selain upaya kepulangan, Kemenkes juga tengah mempersiapkan tatalaksana yang tepat untuk memastikan para WNI yang pulang ini tidak ada yang membawa virus corona. Kalaupun ada, tim medis akan segera melakukan tindakan.

Baca selengkapnya

2. Ahli Sebut Lelaki Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona Wuhan, Apa Sebabnya?

Baca Juga: Waspada Hoaks Corona, Ini Nomor Kontak Mahasiswa Indonesia di Wuhan

Petugas Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) RSUD Pasar Minggu mempraktekkan cara memakai masker yang benar kepada pasien saat penyuluhan terkait pencegahan virus Corona (2019-nCoV) di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (29/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Petugas Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) RSUD Pasar Minggu mempraktekkan cara memakai masker yang benar kepada pasien saat penyuluhan terkait pencegahan virus Corona (2019-nCoV) di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (29/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Ahli Sebut Lelaki Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona Wuhan, Apa Sebabnya?

Wabah virus corona Wuhan yang merajalela di China disebut lebih rentan terjadi pada lelaki ketimbang perempuan. Benarkah?

Baca selengkapnya

3. Ramai Tren Pasta Gigi dengan Arang, Baik atau Buruk?

Ilustrasi gigi. (Pixabay)
Ilustrasi gigi. (Pixabay)

Beberapa tahun belakangan, tren activated charcoal atau arang aktif ini telah mendunia. Si hitam ini menjadi umum ditambahkan ke berbagai produk, tak terkecuali pasta gigi.

Activated charcoal pada pasta gigi dianggap ampuh untuk mendetoksifikasi mulut dan memutihkan gigi. Namun apakah benar demikian?

Baca selengkapnya

4. Pemeriksaan Biopsi Bikin Kanker Semakin Parah? Begini Penjelasan Pakar

Ilustrasi pengobatan kanker. (Shutterstock)
Ilustrasi pengobatan kanker. (Shutterstock)

Pemeriksaan Biopsi Bikin Kanker Semakin Parah? Begini Penjelasan Pakar

Pemeriksaan biopsi dilakukan pasien kanker untuk mengatahui sejauh mana sel kanker sudah menyebar dan kondisi keparahan penyakit.

Baca selengkapnya

5. Pasien Terakhir Pulang, RSUP Dr Sardjito: Yogyakarta Aman dari Virus Corona

Virus Corona. (Antara)
Virus Corona. (Antara)

Pihak RSUP Dr Sardjito menyatakan bahwa Yogyakarta telah aman dari kabar kasus virus corona Wuhan atau 1029-nCoV. Pernyataan ini dibarengi dengan keluarnya hasil tes laboratorium pasien balita usia 3 tahun yang sebelumnya diduga terinfeksi virus corona.

"Kami menginformasikan kepada masyarakat luar bahwa Sardjito aman, Yogyakarta aman. Coronavirus tidak ada atau belum masuk ke wilayah kita," tutur Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan , pada Kamis (30/1/2020) di Gedung Diklat RSUP Dr Sardjito.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI