Suara.com - Jordan Coomer, remaja 15 tahun mengalami kelainan saraf yang membuatnya selalu tertidur setiap kali tertawa. Kelainan saraf yang dialaminya ini merupakan komplikasi dari narkolepsi.
Biasanya penyakit ini disebut cataplexy yang ditemukan setelah narkolepsi, gangguan otak yang menyebabkan seseorang tertidur secara acak beberapa kali sehari.
Akibat kondisi ini, Jordan selalu pingsan atau tertidur sekitar setengah menit setiap kali tertawa. Tubuhnya membeku tetapi otaknya masih sadar.
Hasil pemeriksaan dokter menemukan Jordan Coomer selalu tidur siang 20 menit setiap dua jam, yang bisa terjadi selama kelas, makan dan lainnya.
Baca Juga: Ahli Sebut Lelaki Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona Wuhan, Apa Sebabnya?
Narkolepsi bisa terjadi karena adanya infeksi virus. Jordan pun ingat pernah mengalami infeksi tenggorokan selama seminggu di Febuari 2016, sebelum akhirnya didiagnosis narkolepsi.
Jordan pun sempat merasa kesulitan menerima kondisinya. Bahkan ia juga tidak tahu bagaimana cara mengatasi kondisinya.
"Saya memiliki mimpi dan ingin melakukan banyak hal. Tiba-tiba mengetahui kalau saya memiliki penyakit yang memengaruhi sisa hidupku dan sangat sulit. Tapi seiring berjalannya waktu, saya datang untuk menerima dan memeluknya," kata Jordan dikutip dari Daily Mail.
Namun, Jordan mulai merasa kesulitan ketika musim panas 2016. Saat itu Jordan mulai lebih sering tertidur dari biasanya.
"Dia (Jordan) selalu tertidur di kelas, di meja ketika saya berbicara dengannya. Kapan saja dia diam, pasti akan tertidur. Wajahnya menjadi murung dan rahangnya mengendur ketika mengomel," kata Victoria Coomer, ibu Jordan.
Baca Juga: Setelah Viral, Pemkot Surabaya Bantu Anik Penderita Kanker Stadium 4
Orang dengan narkolepsi biasanya memiliki rasa kantuk yang berlebihan di siang hari. Karena, mereka tidak bisa mengendalikan siklus tidur dan bangunnya.