Ahli Sebut Lelaki Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona Wuhan, Apa Sebabnya?

Kamis, 30 Januari 2020 | 13:52 WIB
Ahli Sebut Lelaki Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona Wuhan, Apa Sebabnya?
Petugas Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) RSUD Pasar Minggu mempraktekkan cara memakai masker yang benar kepada pasien saat penyuluhan terkait pencegahan virus Corona (2019-nCoV) di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (29/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahli Sebut Lelaki Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona Wuhan, Apa Sebabnya?

Wabah virus corona Wuhan yang merajalela di China disebut lebih rentan terjadi pada lelaki ketimbang perempuan. Benarkah?

Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, SpP(K) dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI-RS Persahabatan, dalam acara Seminar Awam dan Media Wabah Coronavirus: Status Terakhir di Indonesia, di FKUI Salemba, Kamis, (30/1/2020), menyebut ada alasan mengapa lelaki lebih rentan terserang virus corona Wuhan daripada perempuan.

Lewat paparannya, dr. Erlina mengatakan bahwa perbandingan pasien sakit akibat virus corona di China antara lelaki dan perempuan adalah 13:4 atau setiap 13 lelaki yang terserang virus corona, hanya ada 4 perempuan yang positif penyakit yang sama.

Baca Juga: Cek Fakta Traveloka Promo Tiket ke Wuhan , Mantan Tentara Jadi Model Seksi

Ketika ditanya lebih lanjut, dr. Erlina mengatakan, pada dasarnya, hal tersebut disebabkan karena jumlah lelaki di China lebih banyak daripada perempuan.

"Karena lelaki juga mobilitasnya lebih tinggi dan ada faktor lelaki jumlahnya lebih banyak dibanding perempuan di China," katanya.

Ia juga menyinggung bagaimana kebiasaan merokok, baik pada lelaki maupun perempuan, dapat merusak rambut getar atau cilia yang ada di saluran nafas.

"Merokok salah satu kebiasaan yang harus dihindari. Karena asap rokok melumpuhkan rambut getar atau cilia yang ada di saluran nafas, jadi mengurangi kemampuan sistem pernafasan dalam mebersihkan saluran nafas," tambah dr. Erlina.

Petugas medis meggunakan pakaian biosafety saat penyuluhan terkait pencegahan virus Corona (2019-nCoV) di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (29/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Petugas medis meggunakan pakaian biosafety saat penyuluhan terkait pencegahan virus Corona (2019-nCoV) di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (29/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Seperti yang diinformasikan sebelumnya, virus corona menginfeksi saluran nafas atas dan terkadang bagian usus.

Baca Juga: Meski Mudah Menular, Virus Corona Bukan Penyebab Tunggal Kematian di China

Lewat kesempatan yang sama, dr. Fera Ibrahim, MSc, SpMK(K), PhD dari Departemen Mikrobiologi FKUI menjelaskan bagaimana lelaki memiliki jumlah Reseptor ACE2 yang lebih banyak daripada perempuan.

"Virus itu kalau mau masuk ke dalam sel harus ada tempat masuk yang kita sebut reseptor. reseptor dia (virus corona) adalah ACE2 tadi sama seperti SARS. Nah berdasarkan penelitian yang sudah ada tentang SARS, peneliti mencari ada di mana saja ACE2, terus mereka melihat ternyata dari hasilnya lebih banyak dil lelaki daripada perempuan," tutup dr Fera.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI