Suara.com - Antisipasi Virus Corona, IDI Keluarkan Pedoman untuk Tenaga Kesehatan
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr, Daeng M Faqih, mengatakan telah mengeluarkan pedoman tatalaksana penanganan virus corona kepada para tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.
Hal tersebut ia ungkapkan saat menghadiri acara Dialog Awal Tahun 2020 bertajuk 'Revitalisasi Pelayanan Kesehatan Tingkat Primer Untuk Penguatan Upaya Kesehatan Promotif dan Preventif' yang diselenggarakan oleh IDI dan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu, (29/1/2020).
Baca Juga: IDI: Lewat Batuk Hingga Makanan Tercemar, Begini Cara Virus Corona Menular
"Kami telah sampaikan ke kawan-kawan dokter, dan mengeluarkan imbauan resmi ke semua IDI wilayah, himpunan dan IDI cabang se-Indonesia karena pedomaan sudah dikeluarkan baik oleh Kementerian Kesehatan maupun internal IDI juga lewat PDPI, untuk berjaga-jaga, kawan-kawan harus tahu tatalaksana, supaya nanti kalau ada kasus, dia suda tahu sudah terampil. Dengan harapan, kalau pun in case terjadi sesuatu cepat ditangani tepat ditangani, tidak sampai menimbulkan kematian," kata Dr. Daeng.
Ia melanjutkan pedoman tatalaksana tersebut merupakan bagian dari bentuk kesiapsiagaan di sisi tenaga kesehatan. Meski belum ada kasus positif virus corona di Indonesia, Dr. Daeng percaya bahwa kesiapsiagaan berupa pedoman tatalaksana penting untuk disebarkan dari sekarang.
Saat ditanya mengenai teknis tatalaksana tersebut, ia mengatakan secara teknis, sifat tatalaksana lebih kepada tindakan pengobatan suportif.
"Pengobatan suportif adalah mengobati gejalanya dan membuat tubuh kita ditopang menjadi kuat. Dengan harapan ketika imunitas kuat, tubuh akan melawan sendiri virus."
Ia juga mengatakan bagaimana virus corona yang saat ini menghantui dunia, memiliki daya keganasan yang lebih rendah dibanding flu burung dan SARS.
Baca Juga: IDI: Pasien Suspect di Bali, Negatif Virus Corona
"Kalau flu burung itu, misal yang sakit seratus (jiwa) yang meninggal bisa sampai 80 (jiwa). Kalau virus corona ini, ini pengandaian ya, kalau yang sakit seratus jiwa, yang meningggal lima jiwa," tutupnya.