Suara.com - Berita mengenai wabah virus corona di Wuhan, China, sontak membuat masyarakat Indonesia was-was bukan kepalang. Di tempat publik, kita juga sering melihat masyarakat yang menggunakan masker operasi sebagai bagian dari usaha preventif agar terhindar dari virus mematikan tersebut.
Hanya saja, muncul perdebatan apakah masker operasi tersebut cukup untuk menghalau virus corona atau butuh masker yang lebih serius seperti masker N95?
Berbicara dalam acara seminar umum PB PAPDI, konsulan penyakit tropis dan infeksi dari RSCM, dr. Adityo Susilo, mengatakan bahwa penularan jenis virus novel corona atau nCoV adalah melalui droplets atau perpindahan cairan, bukan airborne atau menyebar lewat udara seperti TBC. Untuk itu, penggunaan masker operasi yang biasa digunakan dokter sebenarnya sudah cukup, dan tidak perlu menggunakan masker N95 yang dikhususkan untuk penularan bakteri atau virus melalui udara.
"Untuk virus corona, menurut literatur, berdasarkan droplets, bukan airborne atau aerosol. Jadi bisa pakai masker operasi yang dijual bebas untuk menahan virus," kata dr. Adit.
Baca Juga: Kehabisan Masker, Mahasiswa Indonesia di China Pakai Pembalut Cegah Corona
Hanya saja, penggunaan masker tidak cukup untuk menghindari kita dari paparan virus corona. Ia juga menyarankan masyarakat untuk lebih sering mencuci tangan, waspada pada kesehatan diri sendiri, dan segera menemui tenaga medis jika merasa tak enak badan.
Hingga saat ini, wabah virus corona telah menginfeksi sekitar 4500 orang di seluruh dunia dengan suspect mencapai 6900-an orang yang tersebar di 14 negara dan telah menyebabkan 106 pasien meninggal dunia. Kasus wabah virus corona juga telah menyita perhatian masyarakat dunia dan membuat orang-orang lebih waspada.