Idap Kondisi Langka, Wanita Ini Tidak Bisa Mencium Bau Sejak Lahir

Rabu, 29 Januari 2020 | 10:03 WIB
Idap Kondisi Langka, Wanita Ini Tidak Bisa Mencium Bau Sejak Lahir
Ilustrasi perempuan menghirup bau. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gabriella Sanders adalah seorang wanita dengan kondisi langka yang membuatnya tidak memiliki indera penciuman dan tak bisa mencicipi makanan.

Wanita 22 tahun itu mengaku kondisi langka ini membuatnya tidak bisa mencium bau apapun sejak lahir. Namun, Gabriella sempat tidak menyadari dirinya memiliki gangguan penciuman dan berbeda dengan orang lainnya.

Sampai akhirnya, Gabriella memiliki sebuah tugas di sekolah yang mengandalkan indera penciuman. Saat itu, Gabriella langsung tersisihkan, tetapi ia belum menyadari kondisinya.

Apalagi tugas itu juga mengandalkan indera pengecapannya dan Gabriella tidak bisa merasakannya.

Baca Juga: Penderita Penyakit Asam Urat: Hindari Hidangan Imlek Berikut

"Saya tidak tahu seperti apa rasanya makanan. Saya tidak bisa merasakan minuman panas atau apapun yang manis dan pedas," kata Gabriella, dikutip dari ladbible.com.

Ilustrasi perempuan tidak bisa mengendus bau apapun (shutterstock)
Ilustrasi perempuan tidak bisa mengendus bau apapun (shutterstock)

"Aku tidak pernah bisa mencium bau apapun. Aneh karena tidak ada orang lain dalam keluargaku yang mengalaminya. Kondisi ini hanya dialami aku dan saudara perempuanku, jadi mungkin ini faktor genetik," sambungnya.

Seiring berjalannya waktu, Gabriella mulai khawatir dengan indera penciuman dan pengecapannya ketika semakin dewasa.

Gabriella mengaku memiliki fobia api, jadi ia takut jika sewaktu-waktu rumahnya terbakar. Ia takut tidak bisa mencium bau asap kebakaran untuk membangunkannya.

"Suatu hari ketika saya sedang masak di rumah. Ibuku pulang dan mengatakan ada bau gas di rumah. Kondisi itu benar-benar mengkhawatirkanku karena aku tidak bisa menciumnya," ujarnya.

Baca Juga: Terapi Akupuntur Bisa Bantu Atasi Tumor dan Kanker, Ini Penjelasannya!

Di sisi lain, Gabriella juga berusaha memastikan tubuhnya tidak bau badan dengan menggunakan deodoran setiap hari. Ia juga meminta teman-temannya agar memberi tahu jika tubuhnya mulai berbau sedikit.

Memakai deodorant di ketiak untuk mencegah bau badan. (Shutterstock)

"Saya pikir bersikap terbuka dengan teman-teman dan orang di sekitar itu penting. Salah satunya membiarkan mereka merasa nyaman untuk memberi tahu diri kita berbau," katanya.

Gabriella selalu memberi tahu orang di sekitar tentang kondisi indera penciumannya. Ia selalu mengatakan agar mereka tidak sungkan menegur jika tubuhnya berbau.

Gabriella lebih nyaman orang memberi tahunya daripada mereka sungkan menegur soal bau badannya. Ia juga tidak menyesali kondisinya yang tidak bisa mencium bau.

Sementara itu, sebuah studi baru dari University of East Anglia telah meneliti orang-orang yang memiliki gangguan penciuman seperti tidak bisa mencium bau, juga menghadapi sejumlah masalah dan tantangan emosional.

"Sejumlah besar peserta tidak lagi menikmati makanan dan beberapa telah kehilangan nafsu makan hingga berat badan. Karena, mereka lebih banyak makan dengan nilai gizi rendah dan tinggi lemak, garam serta gula yang berdampak pada berat badannya," jelas Profesor Carl Philpott.

Profesor Carl Philpott juga berpendapat ketidakmampuan mencium bau berhubungan dengan kebahagiaan dan pengalaman emosional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI