Ilmuwan China: Virus Corona Baru Bisa Mutasi Menjadi Lebih Berbahaya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 28 Januari 2020 | 20:24 WIB
Ilmuwan China: Virus Corona Baru Bisa Mutasi Menjadi Lebih Berbahaya
ilustrasi virus corona yang mewabah di China. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pertama, Prof Woolhouse menyebut China merupakan negara besar dengan populasi hampir 1,4 miliar jiwa. Sebagian besar di antaranya tinggal di kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi.

Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)
Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)

Alasan kedua, hampir seluruh masyarakat China, terutama yang tinggal di daerah perkotaan padat penduduk, belum mengaplikasikan standar higienitas yang baik. Tingginya kontak dengan hewan, tanpa pengamanan yang cukup, membuat risiko penularan infeksi penyakit dari hewan ke manusia meningkat.

"Tidak mengherankan wabah berikutnya terjadi di China, atau dari bagian bumi sebelah sana," tutur Woolhouse.

Pemerintah China telah mengkarantina sekitar 50 juta penduduknya di kawasan Wuhan. Mereka juga tengah membangun rumah sakit khusus untuk menangani para pasien yang terinveksi virus corona, yang rencananya akan selesai dibangun pada awal Februari.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Air Rebusan Bawang Putih Menyembuhkan Virus Corona?

Di Amerika Serikat, hingga hari Minggu ada lima kasus infeksi virus corona yang sudah terkonfirmasi, dan 100 pasien lainnya tengah diselidiki.

Masa inkubasi virus corona sendiri mencapai dua minggu dan diperlukan waktu untuk dapat menentukan virus mana yang menyebabkan gangguan kesehatan di tengah musim flu di mana banyak orang jatuh sakit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI