Suara.com - Ilmuwan China: Virus Corona Baru Bisa Mutasi Menjadi Lebih Berbahaya
Virus corona Wuhan alias 2019-nCoV menginfeksi lebih dari 2.700 orang di China, dengan 80 di antaranya meninggal dunia. Meski belum ditetapkan sebagai kondisi darurat global oleh WHO, ilmuwan meyakini potensi virus berkembang menjadi lebih berbahaya tetap ada.
Dilansir VOA Indonesia, ilmuwan dari Chinese Academy of Engineering di China, Li Lanjuan, memperingatkan bahwa kemampuan virus corona Wuhan untuk menular dari satu orang ke orang lain tampak semakin kuat.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Air Rebusan Bawang Putih Menyembuhkan Virus Corona?
"Orang-orang yang terinfeksi dari Wuhan telah menyebarkan virus itu ke provinsi lainnya, di mana virus tersebut dianggap sebagai virus generasi kedua, yang sangatlah berbahaya," ujar Li, kepada media setempat.
Bahkan ada kekhawatiran bahwa jumlah orang yang terinfeksi sebenarnya lebih tinggi daripada yang dilaporkan. Pejabat dari Komisi Kesehatan China, Li Bin, mengatakan mereka melakukan semua yang mungkin untuk mencegah penyebaran.
"Penyakit ini adalah penyakit jenis baru. Pengetahuan kita tentangnya masih terbatas, kami belum tahu seperti apa evolusi penyakit itu, perkembangan epidemi ini belum benar-benar terkontrol," ujar Li Bin.
Merujuk pada sejarah, ini bukanlah kali pertama China menjadi ground zero alias titik permulaan penyakit infeksi yang akhirnya menjadi ancaman kesehatan global. Pada tahun 2002, Severe acute respiratory syndrome (SARS) menginfeksi lebih dari 8.000 orang dengan 774 di antaranya meninggal dunia.
Muncul pertanyaan, apa penyebab China sering mengalami wabah penyakit infeksi?
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Jaga Tenggorokan Tetap Lembap Bisa Cegah Virus Corona?
Dilansir BBC,Profesor Mark Woolhouse, pakar epidemiologi penyakit menular dari University of Edinburgh, Skotlandia, menyebut setidaknya ada dua jawaban untuk pertanyaan tersebut.