Suara.com - Tak Perlu Panik, WHO Sebut 98 Persen Kasus Virus Corona Terjadi di China
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga saat ini belum menetapkan wabah virus corona Wuhan alias 2019-nCoV sebagai ancaman kesehatan global.
Menurut Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, ancaman utama virus coroba Wuhan masih terpusat di China. Sehingga, masyarakat dunia tak perlu panik.
"Dari 2798 kasus yang terkonfirmasi, 98 persennya terjadi China," tulis WHO di laman resminya.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Jaga Tenggorokan Tetap Lembap Bisa Cegah Virus Corona?
Bahkan untuk mengetahui secara langsung perkembangan dan penanganan wabah ini, Tedros bersama tim WHO sudah berada di China.
"WHO terus melakukan pemantauan dan siap siaga untuk mengumpulkan kembali Komite Darurat Medis jika dibutuhkan," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan virus corona Wuhan belum masuk ke wilayah Indonesia. Meski begitu, dia menyatakan pemerintah akan selalu bersiaga penuh dan tetap tenang dalam menghadapi kemungkinan penyebaran virus tersebut.
"Sampai detik ini belum ada yang positif (kena virus corona) dan kita berdoa jangan sampai ada yang positif," ujar Terawan.
Untuk penanganan kepada terduga terkena virus corona, Terawan mengatakan pihaknya sudah melakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
Baca Juga: Virus Corona Wuhan Terdeteksi di 14 Negara, Ini Daftar Lengkapnya
Kemudian Terawan memaparkan bahwa sejumlah kementerian dan lembaga saling berkoordinasi untuk menjaga agar virus corona itu tidak kemudian menyebar di tanah air. Adapun antisipasi lainnya sudah disiapkan apabila virus corona tersebut benar-benar masuk ke Indonesia.
Dirinya menyebutkan bahwa 135 pintu masuk ke Indonesia sudah dijaga selama 24 jam dan dilaporkan setiap saat kepada Kementerian Kesehatan dan kementerian serta lembaga terkait. Apabila diketahui ada virus corona masuk, dapat dipastikan pemerintah sudah memiliki langkah-langkah pasti.
"Itu yang kita lakukan dengan penuh kesiagaan tinggi namun tanpa kepanikan itu yang paling penting," katanya.