Suara.com - Virus corona Wuhan yang misterius dan mematikan menyebar dengan cepat hampir di seluruh dunia. Hingga Selasa (28/1/2020), terdeteksi sudah ada 106 kasus kematian dan 4000 lebih orang terinfeksi.
Virus corona yang dijuluki 2019-nCoV ini adalah bagian dari keluarga dengan penyebab masalah pernapasan lainnya, seperti MERS dan SARS. Tetapi virus ini menimbulkan gebrakan karena belum pernah terdeteksi pada manusia sebelumnya.
Sejak Kota Wuhan ditutup pada minggu lalu, banyak orang yang mulai khawatir dan takut. Termasuk orang-orang di luar China.
Tapi para pakar berkata sebaliknya. Masyarakat harus tetap waspada namun tidak perlu takut berlebihan.
"Pada dasarnya tidak ada risiko bagi siapa pun di Amerika saat ini jika mereka belum pernah pergi ke China dalam beberapa minggu terakhir atau telah nelakukan kontak dekat dengan orang sakit yang telah pergi ke China dalam minggu-minggu terakhir ini," kata ilmuwan senior di Johns Hopkins Center for Health Security, Dr. Eric Toner.

Hal tersebut juga berlaku bagi orang-orang di negara selain Amerika. Toner mengatakan ada beberapa indikator jelas untuk membantu Anda kapan harus waspada.
"Cara pertama adalah mengetahui apakah Anda telah berkontak dengan (orang) Wuhan atau tempat lain di China di mana penyakit tersebut tampaknya tersebar," sambungnya, dilansir Insider.
Ia melanjutkan bahwa dirinya tidak 100% yakin dengan spektrum dari penyakit ini.
"Tetapi tampaknya beberapa orang alami penyakit sangat ringan, hanya gejala flu biasa. Sedangkan yang lain sakit parah," tambahnya.
Baca Juga: Demam Tinggi Usai 2 Kali Terbang ke China, Pramugari di Bali Negatif Corona
Bagi orang yang bepergian ke China, CDC merekomendasikan untuk menghindari semua perjalanan 'tidak penting' ke provinsi Hubei, tempat virus itu berasal.