Virus Corona, Kemenkes Periksa Pengunjung dari China di Dalam Pesawat

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 27 Januari 2020 | 16:30 WIB
Virus Corona, Kemenkes Periksa Pengunjung dari China di Dalam Pesawat
Petugas kesehatan di Bandara Changi, Singapura mendeteksi penumpang pesawat yang baru datang dari China terkait mewabahnya virus corona. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Waspada Virus Corona, Kemenkes Periksa Pengunjung dari China di Dalam Pesawat

Meningkatnya jumlah kasus virus corona dari Wuhan atau 2019-nCoV membuat pemerintah Indonesia waspada. Apalagi, kasus infeksi virus corona Wuhan positif sudah terdeteksi di negara tetangga Singapura dan Malaysia.

Kementerian Kesehatan RI pun sudah memasang 195 thermal scanner yang tersebar di 135 pintu masuk negara. Bahkan untuk memperketat pengawasan, Kemenkes melalui petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan akan memeriksa penumpang di pesawat yang berasal dari China.

"Kalau thermal scanner kan statis, nah ini kita masuk ke pesawat, khususnya pesawat yang datang dari China," tutur Dirjen Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, dr Anung Sugihantono, MKes, dalam temu media di Kemenkes, Senin (27/1/2020).

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Jaga Tenggorokan Tetap Lembap Bisa Cegah Virus Corona?

Dikatakan dr Anung, tindakan ini merupakan langkah pencegahan ekstra yang dilakukan pemerintah untuk mencegah masuknya virus corona Wuhan ke Indonesia. Tindakan ini sudah dilakukan sejak kemarin, Minggu (26/1/) di bandara Soekarno-Hatta.

"Jadi sudah dimulai sejak kemarin di Soetta, dengan adanya notifikasi dari penerbangan. Kalau biasanya orang turun ke thermal scan, sekarang kita naik. Jadi tindakan quarantine yang sesungguhnya," tambahnya lagi.

Selain pemeriksaan penumpang di dalam pesawat, Kemenkes juga memberikan Health Alert Card. Pemberian Health Alert Card dilakukan untuk melihat apakah penumpang pesawat memiliki riwayat penyakit yang perlu diwaspadai.

Namun sayangnya, penggunaan health alert card untuk penumpang dari China dikatakan Anung tidak efektif. Sebab, masih banyak pengunjung dari China yang tidak memahami isi dan fungsi health alert card.

"Sayangnya kemarin dicoba di Solo masih belum sukses. Karena Health Alert Card kita dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Saya sudah minta untuk diterjemahkan ke bahasa China, semoga bisa segera terealisasi," tutup Anung.

Baca Juga: Virus Corona Wuhan Terdeteksi di 14 Negara, Ini Daftar Lengkapnya

Data terbaru menyebut sudah lebih dari 2.000 orang terinfeksi virus corona Wuhan, dengan 80 di antaranya meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI