Sembunyikan Gejala Virus Corona, Pria Taiwan Kena Denda Ratusan Juta

Minggu, 26 Januari 2020 | 15:04 WIB
Sembunyikan Gejala Virus Corona, Pria Taiwan Kena Denda Ratusan Juta
Seorang petugas medis di Zhongnan Hospital of Wuhan University, Wuhan, China, Jumat (24/1), menangani pasien yang terduga terkena virus corona. (ANTARA/HO-Xinhua/Xiongqi/mii)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria dikenakan denda Rp 136 juta di Taiwan karena menyembunyikan penyakitnya setelah melakukan perjalanan di Wuhan, China, yang merupakan pusat wabah virus corona.

Pria itu adalah satu dari tiga orang di Taiwan yang telah didiagnosis menderita infeksi mematikan dan berpotensi menyebabkan pneumonia.

Awalnya, pria itu dinyatakan positif terkena virus corona pada Rabu (22/1/2020) di sebuah rumah sakit di kota Kaohsiung selatan, tempat dendanya diumumkan.

Menurut Kantor Berita Pusat Taiwan, hukuman denda tersebut guna menunjukkan kesungguhan Presiden Tsai Ing-wen menegakkan aturan karantina terhadap penyebaran virus corona yang sudah menginfeksi 1.600 orang dan 54 orang meninggal dunia di Wuhan, China.

Baca Juga: Angkat Kaki ke Dashboard Mobil, Wanita Ini Alami Patah Tulang Pinggul!

Apalagi banyak orang Taiwan yang bekerja di China lalu pulang untuk bertemu keluarga di Liburan Tahun Baru Imlek 2020 ini.

Dalam kasus ini dilansir oleh Asia.nikkei.com, sang pria tidak mengakui kalau memiliki gejala infeksi saluran pernapan sebelum masuk ke Taiwan. Hal ini tentu saja melanggar undang-undang pengendalian infeksi penyakit menular.

Petugas medis di Rumah Sakit Wuhan China menangani pasien pengidap virus corona. (Foto: AFP)
Petugas medis di Rumah Sakit Wuhan China menangani pasien pengidap virus corona. (Foto: AFP)

Bahkan pria itu juga sempat mengunjungi klub dansa Kaohsiung tanpa mengenakan masker bedah. Akibatnya, otoritas kesehatan pun mulai melacak lebih dari 80 orang yang melakukan kontak dengan pelancong terinfeksi virus corona.

Seorang karyawan klub dansa yang mengeluhkan gejala batuk pun telah dikarantina untuk menjalani tes laboratorium.

Kementerian Transportasi Taiwan juga memiliki perusahaan akomodasi untuk membatalkan tour wisata ke China dan menerima jalur tur lainnya sementara waktu.

Baca Juga: Gara-Gara Main TikTok, Pria Ini Jadi Sadar Punya Kanker Kulit Melanoma

Mengingat selama kasus wabah SARS tahun 2003 silam, sindrom pernapasan akut parah menyebabkan lebih dari 70 orang di Taiwan meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI