Perut Selalu Kembung, Wanita Ini Hanya Bisa BAB Dua Bulan Sekali

Minggu, 26 Januari 2020 | 13:35 WIB
Perut Selalu Kembung, Wanita Ini Hanya Bisa BAB Dua Bulan Sekali
Ilustrasi tidak rutin buang air besar bisa menyebabkan masalah pencernaan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anna Cowling (34) asal Essex, Inggris mengidap kondisi langka yang membuat perutnya terus merasa kembung dan sulit buang air besar (BAB). Kondisi ini disebabkan oleh masalah pencernaan yang membuatnya kesakitan terus-menerus.

Bahkan masalah pencernaan ini membuatnya hanya bisa BAB setiap dua bulan sekali.

Anna Cowling sudah mengalami gejala ini sejak 3 tahun lalu. Saat itu petugas medis berusaha mencari tahu penyebabnya dan menemukan diagnosis yang tepat.

Lalu, Anna Cowling pun didiagnosis menderita gastroparesis pada 2017 silam. Penyakit ini membuat perutnya membutuhkan waktu berjam-jam lebih lama dari biasanya untuk mencerna makanan dan obat.

Baca Juga: Lion Air Sebut 7 Penumpang Asal China Negatif dari Virus Corona

"Sejak mudah, saya selalu memiliki masalah pencernaan. Saya hanya buang air besar seminggu sekali tapi kondisinya semakin memburuk. Saat saya berusia 18 tahun, saya hanya buang air besar dua minggu sekali," ujar Anna Cowling dikutip dari Mirror.

Ilustrasi sakit perut, perut kembung, kram perut, maag. (Shutterstock)
Ilustrasi sakit perut, perut kembung, kram perut, maag. (Shutterstock)

Akibat kondisi itu, Anna Cowling sampai mengonsumsi obat pencahar untuk membantu proses BAB. Namun, obat itu tetap saja tidak bekerja pada tubuhnya. Ia merasa obatnya terus berada di dalam perutnya selama 8 hingga 10 jam.

"Obat ini sudah sampai ke usus, tapi usus saya tidak mengambil nutrisi sesuai fungsinya karena disebabkan oleh maasalah otot. Kandung kemihku juga harus bekerja lebih keras untuk buang air kecil. Bahkan terkadang aku tidak buang air kecil seharian," katanya.

Sementara itu, Anna Cowling juga selalu merasa mual-mual setiap kali makan dan minum sesuatu. Saat itu, Anna mengaku ahli bedah tidak ada yang berani melakukan operasi besar.

Orang dengan EDS juga berisiko tinggi mengalami komplikasi jika dianestesi selama operasi. Karena, penderita EDS akan mengalami pendarahan lebih lama dari yang lain. Kondisi ini membuat pasien lebih sulit disembuhkan.

Baca Juga: Lagi Ngetren Diet Tinggi Protein, Peneliti Imbau Risiko Kanker

Ilustrasi tidak rutin buang air besar bisa menyebabkan masalah pencernaan. (Shutterstock)
Ilustrasi tidak rutin buang air besar bisa menyebabkan masalah pencernaan. (Shutterstock)

"Mereka tidak akan melakukan operasi karena terlalu berisiko. Saya juga punya masalah dengan tenggorokan dan itu menghalangi beberapa saluran udara saya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI