Virus Corona Diduga dari Kelelawar, Bagaimana Proses Penularannya?

Minggu, 26 Januari 2020 | 10:13 WIB
Virus Corona Diduga dari Kelelawar, Bagaimana Proses Penularannya?
Ilustrasi kelelawar. [Kelelawar].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona Wuhan yang telah menewaskan sebanyak 54 orang diduga ditularkan melalui kelelawar buah. Apalagi sup kelelawar merupakan hidangan yang paling populer di Wuhan, China.

Sebuah studi baru dari China Science Bulletin mengklaim bahwa virus corona baru merupakan jenis virus yang biasa ditemukan pada kelelawar.

Sebelumnya, wabah virus mematikan SARS dan ebola juga berasal dari mamalia terbang. Karena itu, ahli menduga kuat kelelawar menjadi penyebab virus corona.

Studi baru yang dilakukan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok dan Institut Pasteur Shanghai pun berusaha mencari tahu bagaimana kelelawar bisa menularkan virus corona ke manusia.

Baca Juga: Sangat Menular, Begini Cara Membawa Pasien Virus Korona Keluar Bandara

Mereka menemukan bahwa virus ini memiliki ikatan kuat yang mengikat dengan protein manusia, yang disebut ACE2.

Para peneliti mengatakan protein pengikat ini memiliki kemiripan tinggi dengan SARS yang membunuh hampir 800 orang dan menginfeksi 8.000 orang di seluruh dunia pada tahun 2002-2003.

Virus Corona yang mewabah di Wuhan, China. (Shutterstock)
Virus Corona yang mewabah di Wuhan, China. (Shutterstock)

Mereka juga melacak evolusi strain baru virus corona dalam database pemerintah dan menemukan bahwa pohon evolusi itu miliki betacoronavirus.

Temuan mereka menunjukkan bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh strain baru coronavirus, bernama 2019-nCoV, yakni jenis virus yang mungkin telah diremehkan dalam komunitas penelitian.

"Penyebab virus corona di Wuhan bisa jadi kelelawar. Tetapi, antara kelelawar dan manusia pasti ada perantaranya," kata seorang peneliti dikutip dari The Sun.

Baca Juga: Benarkah Rasa Sakit Kram Menstruasi dan Serangan Jantung Itu Sama?

Peneliti yang tidak mau disebutkan namanya ini mengatakan bahwa protein pengikat itu mungkin salah satu faktor penyebarannya. Tetapi, mungkin ada protein lain yang terlibat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI