Amerika Kembali Deteksi Pasien Terinfeksi Virus Corona Wuhan

Sabtu, 25 Januari 2020 | 13:46 WIB
Amerika Kembali Deteksi Pasien Terinfeksi Virus Corona Wuhan
Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat telah mendeteksi adanya pasien kedua yang terinfeksi virus corona Wuhan, seperti dilaporkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Jumat (24/1/2020).

Pasien diketahui adalah seorang wanita berusia 60 tahunan yang baru pulang dari Wuhan ke Chicago pada 13 Januari lalu.

Menurut laporan, ia tidak langsung sakit sampai beberapa hari setelah kepulangannya ke Chicago.

Sejak diidentifikasi sakit, wanita tersebut tidak menggunakan transportasi umum atau melakukan kontak dekat dengan siapa pun di luar rumahnya, kata otoritas kesehatan setempat, dan saat ini anggota keluarganya sedang dimonitor.

Baca Juga: Pertama di Asia Tenggara, 3 Orang di Malaysia Positif Virus Corona Wuhan

Sang wanita sempat dibawa ke rumah sakit dan dirawat selama beberapa hari meski dinyatakan baik-baik saja pada saat itu. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi.

Virus corona baru dari China (2019-nCoV) berpotensi mengancam kesehatan global. (Shutterstock)
Virus corona baru dari China (2019-nCoV) berpotensi mengancam kesehatan global. (Shutterstock)

Namun, pihak rumah sakit menolak untuk menyebutkan nama dan identitas pasien lebih lanjut saat konfrensi pers.

Dilansir New York Times, kasus pertama di Amerika Serikat diidentifikasi pada seorang pria di Washington yang juga baru saja pergi ke Wuhan.

"Risiko [penyebaran vrius] langsung kepada masyarakat Amerika [masih] rendah saat ini, tetapi situasinya terus berkembang dengan cepat," kata Direktur National Center for Immunization and Respiratory Diseases Nancy Messonnier.

Di sisi lain, CDC sedang memantau 63 orang yang diduga terinfeksi di 22 negara.

Baca Juga: Kasus Pertama, Seorang Dokter di Wuhan Meninggal karena Virus Corona

Mereka adalah orang-orang dengan gejala gangguan pernapasan yang mungkin telah terpapar virus corona saat ke luar negeri atau melalui kontak dengan pasien. Sejauh ini, 11 dari 63 orang tersebut telah dinyatakan negatif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI