Suara.com - Amerika Serikat telah mendeteksi adanya pasien kedua yang terinfeksi virus corona Wuhan, seperti dilaporkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Jumat (24/1/2020).
Pasien diketahui adalah seorang wanita berusia 60 tahunan yang baru pulang dari Wuhan ke Chicago pada 13 Januari lalu.
Menurut laporan, ia tidak langsung sakit sampai beberapa hari setelah kepulangannya ke Chicago.
Sejak diidentifikasi sakit, wanita tersebut tidak menggunakan transportasi umum atau melakukan kontak dekat dengan siapa pun di luar rumahnya, kata otoritas kesehatan setempat, dan saat ini anggota keluarganya sedang dimonitor.
Baca Juga: Pertama di Asia Tenggara, 3 Orang di Malaysia Positif Virus Corona Wuhan
Sang wanita sempat dibawa ke rumah sakit dan dirawat selama beberapa hari meski dinyatakan baik-baik saja pada saat itu. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi.
Namun, pihak rumah sakit menolak untuk menyebutkan nama dan identitas pasien lebih lanjut saat konfrensi pers.
Dilansir New York Times, kasus pertama di Amerika Serikat diidentifikasi pada seorang pria di Washington yang juga baru saja pergi ke Wuhan.
"Risiko [penyebaran vrius] langsung kepada masyarakat Amerika [masih] rendah saat ini, tetapi situasinya terus berkembang dengan cepat," kata Direktur National Center for Immunization and Respiratory Diseases Nancy Messonnier.
Di sisi lain, CDC sedang memantau 63 orang yang diduga terinfeksi di 22 negara.
Baca Juga: Kasus Pertama, Seorang Dokter di Wuhan Meninggal karena Virus Corona
Mereka adalah orang-orang dengan gejala gangguan pernapasan yang mungkin telah terpapar virus corona saat ke luar negeri atau melalui kontak dengan pasien. Sejauh ini, 11 dari 63 orang tersebut telah dinyatakan negatif.