Minum Susu Formula Bercampur Alkohol, Bayi 2 Bulan Tak Sadarkan Diri

Sabtu, 25 Januari 2020 | 08:15 WIB
Minum Susu Formula Bercampur Alkohol, Bayi 2 Bulan Tak Sadarkan Diri
Ilustrasi bayi sakit (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Semua orangtua tentu berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya, terutama dalam segi nutrisi makanan dan minuman.

Tetapi, kisah tragis justru dialami oleh orangtua asal China yang nyaris kehilangan bayinya akibat kesalahan yang tidak disengaja.

Seorang bayi usia 2 bulan di Zheijang, China dilarikan ke rumah sakit setelah tidak sengaja menegak baijiu pakai botol susunya pada minggu lalu.

Baijiu adalah minuman keras berwarna bening dengan kandungan alkohol cukup tinggi, yakni antara 28 hingga 65 persen.

Baca Juga: IDI: Pasien Suspect di Bali, Negatif Virus Corona

Bayi yang mencerna alkohol jenis ini bisa mengalami gula darah rendah, kejang, koma hingga memperlambat detak jantung ke tingkat yang fatal.

Ilustrasi bayi minum susu formula (shutterstock)
Ilustrasi bayi minum susu formula (shutterstock)

Ketika bayi dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan darurat, kondisi wajahnya sudah memerah dan tak sadarkan diri di gendongan ibunya.

Si anak masih terlalu muda untuk memutahkan kembali alkohol. Pihak rumah sakit lantas memompa perut bayi untuk mengeluarkan alkohol dari sistem pencernaannya.

Setelah 20 menit berusaha mengeluarkan isi dalam perutnya, Anak itu akhirnya terbebas. Menurut laporan yang dilansir oleh asiaone.com, isi perut anak sangat berbau alkohol. 

Alat steril botol susu, steamer bayi [shutterstock]
Ilustrasi alat steril botol susu bayi [shutterstock]

Meskipun anak itu hanya mengonsumsi sedikit alkohol, dokter memeringatkan orangtua bahwa masih ada risiko komplikasi pada saluran pencernaan, hati dan sistem saraf anak.

Baca Juga: Ada Pasien Suspect Virus Corona di RSPI dan Sanglah, Kemenkes Buka Suara

"Efek pada saluran pencernaan dan hati mungkin lebih akut dan harus segera diobati. Tetapi efeknya pada sistem saraf tidak segera terlihat dan perlu perhatian jangka panjang," kata seorang dokter.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI