Respons dan Kesiapan Pemerintah Indonesia
Merebaknya wabah 2019-nCoV tentu saja membuat pemerintah Indonesia waspada. Dalam satu kesempatan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengaku Indonesia sudah siap menghalau masuknya penyakit ini ke Indonesia.
Namun kabar penularan virus corona wuhan yang sudah mencapai Singapura tak pelak sempat membuat panik. Bahkan pada Kamis (23/1/2020) muncul isu yang menyebut karyawan PT Huawei Indonesia dilarikan ke rumah sakit karena virus corona.
Kabar tersebut membuat lokasi kantor PT Huawei di Gedung BRI II, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, mengalami isolasi sementara.
Baca Juga: Ruang Isolasi 1 Pasien Suspect Virus Corona di RSPI Jakarta Dijaga Ketat
Ketika dikonfirmasi terkait kabar ini, Menkes Terawan menepis dengan tegasnya. Menurutnya hingga berita ini dibuat, belum ada kasus positif virus corona wuhan di Indonesia. Ia bahkan mendatangi kantor PT Huawei di Gedung BRI II untuk membuktikan hal tersebut.
"Jangan bikin pernyataan kalau bukan kapasitasnya, kami dari Kementerian Kesehatan, kita cek. Makanya tunggu Menteri Kesehatan yang akan berikan pernyataan setelah mengecek semua dengan detail, tidak boleh membuat pernyataan apapun. Masa orang dilihat doang sudah bisa pastikan (sakit karena virus Corona). Aku selama jadi dokter tidak pernah begitu," tegasnya.
Pada Jumat (24/1) pagi, Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso mengonfirmasi adanya satu pasien yang dicurigai atau suspect virus corona wuhan.
"Ada satu orang pasien dengan suspect tetapi kondisi saat ini masih stabil dan tidak ada perburukan. belum dinyatakan sebagai newcorona," ujar Direktur Medik dan Perawatan RSPI Sulianti Saroso, Diany Kusumawardhani kepada wartawan.
Kabar serupa juga diterima dari RSUP Sanglah, Denpasar, Bali. Diketahui ada pasien dari Meksiko dan China yang mengalami demam dan batuk, dan dicurigai mengidap corona virus baru.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Kota Wuhan di China, Lokasi Bermulanya Virus Corona!
"Hasilnya sudah datang dari Jakarta dan hasilnya negatif untuk yang dari Meksiko ini, rencananya akan dipulangkan oleh dokternya yang merawat dan diperbolehkan rawat jalan, sedangkan dua lainnya masih menunggu hasil laboratorium," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah Dr dr I Ketut Sudartana dihubungi di Denpasar, Jumat (24/1/2020), dilansir Antara.
Gejala dan Pencegahan Virus Corona Wuhan
Virus corona sebagai salah satu virus mematikan memiliki gejala infeksi yang mirip seperti pneumonia. Gejalanya mulai dari masalah pernapasan, kesulitan bernapas, demam, batuk, gagal ginjal, sindrom pernapasan akut dan kematian.
Virus ini sangat rentan menyerang orang lanjut usia dan anak muda yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Dalam kasus penularan dari manusia ke manusia, virus corona ini bisa menyebar melalui batuk, bersin, kontak pribadi dengan orang yang terinfeksi, menyentuh permukaan tubuh penderita (mulut, hidung atau mata), dan kontaminasi tinja.
Dokter Erlina Burhan SpP(K) dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia mengatakan, cara termudah mencegah infeksi virus corona adalah dengan melakukan gaya hidup bersih dan sehat. Hal ini termasuk mencuci tangan dengan sabun, menutup mulut saat bersin dan batuk, dan menjauhi kontak dengan hewan yang disinyalir bisa memicu infeksi.
"Pneumonia itu kan penyakit infeksi, bisa karena virus, jamur atau bakteri. Nah yang di Wuhan ini kan coronavirus jenis baru. Sementara untuk mencegah infeksi itu, sistem imun itu harus ditingkatkan, asupan nutrisi seimbang, istirahat cukup," jelas dr Erlina dalam temu media di Rumah PDPI, Jalan Cipinang Bunder, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2020).