Suara.com - Pasien ginjal kronis umumnya akan kekurangan sel darah merah, yang pada akhirnya membuat pasien ginjal kronis mengalami anemia.
Saat ini, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha Kalbe-Genexine Biologics mengembangkan obat bioteknologi paten Efepoetin alfa, yaitu obat yang diperuntukan bagi terapi anemia pada pasien ginjal kronis.
"Obat ini sebetulnya adalah obat untuk memicu pembentukan sel darah merah di dalam tubuh kita, untuk anemia, terutama penderita ginjal kronis. Orang-orang gagal ginjal pasti akan kekurangan sel darah merah, jadi mereka pasti wajib pakai produk ini. Itu sebabnya produk ini penting karena untuk dipakai jangka panjang, untuk pasien yang secara panjang akan mengalami anemia," kata Director Kalbe Farma, Sie Djohan di Jakarta, Jumat, (24/1/2020) saat mengadakan konferensi pers mengenai Uji Klinik Global Fase 3 obat Efepoetin Alfa.
Saat ini pengembangan obat Efepoetin Alfa sudah memasuki uji klinik fase tiga untuk menguji apakah obat telah memiliki afektifitas dan aman digunakan.
Baca Juga: Cegah Anemia hingga Batu Ginjal, Ini 5 Manfaat Lemon untuk Kesehatan
Uji klinik fase tiga secara global dengan produk yang diproduksi di Indonesia melalui PT Kalbio Global Medika ini akan melibatkan 386 subyek dari 50 institusi yang terdapat di enam negara yaitu Indonesia, Australia, Taiwan, Filipina, Thailand, dan Malaysia. Sebelumnya, obat yang sama telah melalui uji pre klinis, uji klinis fase satu dan dua dengan hasil yang telah diakui secara internasional.
Di Indonesia, Badan Pengawasan Obat dan Makanan, turut mengawal proses uji klinik fase tiga ini, untuk kemudian dijadikan dasar ijin edar. "Uji klinik fase tiga pada obat Efepoetin Alfa ini merupakan langkah kemajuan yang sangat membanggakan bagi dunia kefarmasian Indonesia. Kami sangat mengapresiasi langkah Kalbe Group yang terus berinovasi dan produktif melakukan riset termasuk pengembangan obat menggunakan teknologi tinggi seperti produk bioteknologi," tambah Penny K. Lukito dalam acara yang sama.