Suara.com - Belakangan viral di media sosial video seorang dokter menunjukkan kantong empedu pasiennya. Ia menyayat kantong empedu itu dan mengeluarkan bola-bola hitam.
Video itu menjadi viral karena banyak orang mengira bola-bola hitam di dalam kantong empedu itu merupakan boba atau bubble tea.
Video viral itu pun ramai dibagikan orang-orang melalui WhatsApp dengan pesan agar berhenti mengonsumsi minuman dengan topping boba.
"Minuman yang mengandung bubblenya nggak bisa tercerna...share biar semua tahu," tulisan pesan berantai WhatsApp.
Baca Juga: Rutin Sunbeds 3 Kali Seminggu, Wanita Ini Derita Kanker Kulit Mematikan
Awalnya, video kantung empedu itu diunggah oleh dr. Miyata melalui akun instagram @justageneralsurgeon. Dalam unggahannya, dr Miyata memang menuliskan "bag of boba".
Tetapi, dr. Miyata juga memberikan sejumlah hashtag #gallstone yang menjelaskan bahwa bola-bola itu sesungguhnya batu empedu, bukan minuman boba.
Setelah video tersebut viral di media sosial dan banyak orang menduga bahwa itu akibat seseorang mengonsumsi boba, sang dokter akhirnya mengunggah video klarifikasi.
Ia menjelaskan bahwa itu bukan boba sungguhan, tetapi batu empedu. Bahkan, ia juga memberi tahu minum boba atau bubble tea tidak semenyeramkan itu.
Menurutnya, konsumsi minuman boba tidak berbahaya asalkan Anda menikmatinya dalam jumlah sedang. Bagaimanapun, konsumsi boba berlebihan tetap saja bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Baca Juga: Waduh, Warna Urine Bisa Tunjukkan Gejala Kanker Pankreas Pada Lelaki?
"Postingan kantong empedu "kantong boba" saya pada 9 Januari 2020 menjadi viral! Orang mengira saya benar-benar menemukan kantong empedu yang penuh dengan bola boba. Tetapi, video itu sesungguhnya tidak menunjukkan hal itu. Boba tidak berbahaya, ini adalah makanan bergula yang harus dinikmati dalam jumlah sedang, tetapi boleh dihindari karena masalah kesehatan," jelas dr. Miyata.