Menurut otoritas kesehatan China, penyebaran virus corona ini berawal dari sebuah pasar hewan laut Huanan di Kota Wuhan. Beberapa hari setelah terdeteksinya kasus pneumonia, peneliti menduga penyebarannya terbatas dari hewan ke manusia saja.
Namun, pada akhirnya mereka menyatakaan virus dapat ditularkan antarmanusia. Sayangnya, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, proses penularannya belum diketahui.
Apakah ada vaksin?
Belum ada vaksin atau obat untuk mencegah dan mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus corona baru ini.
Baca Juga: Dinkes: Belum Ada Warga Jakarta yang Terjangkit Virus Corona
Tetapi, sejumlah ilmuwan asal AS sedang mencoba mengembangkannya dengan 'memperbaharui' vaksin yang telah mereka buat pada 2000-an silam ketika coronavirus yang saat itu menyebabkan sindrom pernapasan akut parah muncul sebagai ancaman serius untuk pertama kalinya.
Bagaimana cara mencegahnya?
Dokter menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan dan higienitas diri sendiri. Misalnya dengan mencuci tangan, terutama sebelum memegang mulut, hidung, atau mata.
"Jangan lupa untuk mencuci tangan denagn air dan sabun serta bilas setidaknya 20 detik. Cuci dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai," kata dr Erlina Burhan, SpKK, dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).
Selain itu, gunakan masker ketika merasa mengalami gejala flu atau batuk.
Baca Juga: Peneliti Sebut Virus Corona dari China Dapat Dibunuh, Harapan Baru?
Bagaimana tindakan Kementerian Kesehatan RI?