Suara.com - Korban Meninggal Virus Corona Mencapai 17 Orang, China Tutup Bandara Wuhan
Jumlah kematian akibat novel coronavirus (nCoV) alias virus corona sudah mencapai 17 orang. Akibatnya, pemerintah China mengambil langkah drastis menutup sementara bandara dan pelabuhan di kota Wuhan, tempat wabah ini bermula.
Dilansir CNN, sudah ada setidaknya 547 kasus yang terkonfirmasi di China. Dari 17 kematian, 8 di antaranya terjadi di provinsi Hubei, dengan sisanya tersebar di Macao hingga Taiwan.
Di luar China, kasus pneumonia karena virus Corona juga terjadi di Korea Selatan, Thailand, Jepang, Australia, hingga Amerika Serikat dan Singapura.
Baca Juga: Ilmuwan Amerika Serikat sedang Mengembangkan Vaksin untuk Virus Corona Baru
Menteri Kesehatan China Li Bin mengatakan ada lebih dari 2.200 orang yang terindikasi melakukan kontak dengan pasien. Lebih dari 700 sudah dinyatakan sehat dan tidak terinfeksi, sementara sisanya masih menjalani pemantauan.
"Kami melihat adanya kemungkinan virus bermutasi dan menyebar lebih jauh," ujar Li Bin, sembari mengatakan risiko penularan meningkat jelang Tahun Baru Imlek.
Gejala virus corona yang menyebabkan pneumonia ini antara lain demam, batuk, dan kesulitan bernapas.
Pihak kesehatan berpendapat bahwa wabah akibat virus Corona ini berkaitan dengan pasar makanan laut di Wuhan. Tetapi, beberapa pasien baru mau menghindari pasar ini setelah didiagnosis dengan virus Corona.
Sekarang ini belum tersedia vaksin untuk jenis virus Corona baru. Tetapi, perlu diwaspadai kalau gejalanya meliputi demam, kesulitan bernapas dan infiltrat pneumonik di paru-paru.
Baca Juga: WHO Tunda Deklarasi Virus Corona Kondisi Darurat Kesehatan Global, Mengapa?
Pihak berwenang China juga telah meningkatkan upaya pemantauan dan desinfeksi menjelang liburan tahun baru di akhir Januari. Karena, ada sekitar 1,4 miliar orang di negara itu melakukan perjalanan domestrik dan luar negeri.