Jadi Wabah Dunia, Virus Corona Diduga Berasal dari Pasar Ikan di Kota Wuhan

Kamis, 23 Januari 2020 | 06:00 WIB
Jadi Wabah Dunia, Virus Corona Diduga Berasal dari Pasar Ikan di Kota Wuhan
Ilustrasi Pasar Ikan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dunia sedang dibuat was-was oleh wabah baru yang datang dari Wuhan, China.

Wabah tersebut awalnya diidentifikasi sebagai penyakit seperti pneumonia yang misterius. Hanya saja belum diketahui penyebab dan bagaimana cara penyebarannya.

Dunia pun sepakat menyebutnya sebagai virus corona dengan kode genom 2019-nCoV (Novel Coronavirus).

Baca Juga: Thailand Karantina Pasien Keempat Positif Terinfeksi Virus Corona

Usut punya usut, virus mematikan ini diduga berasal dari sebuah pasar ikan di kota Wuhan, China. Pasar tersebut menjual aneka makanan dan ikan yang berasal dari laut.

Tak hanya itu, pasar tersebut juga ternyata diketahui menjual makanan dari hewan eksotik seperti rakun dan kelelawar.

Dalam sebuah kesempatan, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Anung Sugihantoro, sempat mengatakan bahwa dua per tiga penyakit infeksi baru yang muncul di dunia bersumber dari hewan.

Hewan, dalam kasus ini, bisa menjadi penular atau vektor, atau bahkan penyebab penyakit atau agen ke manusia.

Petugas medis membawa pasien di Rumah Sakit Jinyintan, Kota Wuhan China diduga terinveksi virus korona. (Foto: AFP)
Petugas medis membawa pasien di Rumah Sakit Jinyintan, Kota Wuhan China diduga terinveksi virus korona. (Foto: AFP)

Hewan juga dapat menjadi reservoir, atau membawa penyakit ke sumber penular lain.

Baca Juga: Selidiki Virus Corona, Dokter China Mengaku Ikut Terinfeksi

Salah satu contohnya adalah kasus kelelawar yang menularkan virus ke babi dan hewan ternak yang nantinya dapat membuat manusia sakit.

Dalam kasus wabah mematikan dari Wuhan, dunia belum benar-benar sepakat bagaimana virus tersebut menginfeksi manusia.

Virus corona bisa bersarang di hewan salah satunyaKelelawar vampir (Shutterstock)
Virus corona bisa bersarang di hewan salah satunya kelelawar. (Shutterstock)

Itu juga yang coba dikatakan oleh Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Vensya Sitohang.

Ketika dikonfirmasi bagaimana virus tersebut menyebar, ia mengaku belum mendapatkan informasi mendalam.

"Itu semua berasal dari pasar. Kami tidak tahu penjelasannya bagaimana, apakah itu pasar makanan matang yang sudah diolah atau pasar basah.

Saya tidak bisa jelaskan lebih dalam karena belum jelas apakah itu karena makanan dari olahan atau apa," katanya, Rabu (22/1/2020).

Dikutip Suara.com dari National Geographic, virus penyebab wabah mematikan di China ini masih satu keluarga dengan virus penyebab SARS (sindrom pernafasan akut berat), yaitu virus corona. Virus corona sendiri merupakan jenis virus yang beragam.

Anak terinfeksi bakteri dari kucing (Pixabay/susannp4)
Ilustrasi virus corona bisa bersarang, hewan salah satunya kucing. (Pixabay/susannp4)

Beberapa jenis virus corona dapat menyebabkan manusia sakit, lainnya bersarang di hewan seperti unta, kucing, dan kelelawar.

Mengingat pasar ikan di Wuhan menjual beragam jenis hewan lainnya, maka seorang pakar ekologi dari EcoHealth Alliance, Kevin Olival, mengatakan bahwa mencampur banyak hewan dalam satu tempat yang tidak biasa dapat membahayakan.

"Ketika kalian membawa binatang bersama dalam situasi tak biasa, kalian telah membahayakan kesehatan manusia. Kalau hewan disimpan dalam kondisi buruk dan stres, hewan tersebut dapat membentuk virus dan membuat sakit," katanya dikutip dari National Geographic.

Belum Ada Vaksin dan Obat

Hingga saat ini, ancaman wabah virus corona yang berasal dari China telah menyebar ke berbagai negara seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, hingga yang terbaru adalah Amerika Serikat.

Total sudah ada sekitar 450-an orang sakit dengan 9 orang di antaranya menjadi korban meninggal dunia.

Batuk merupakan gejala infeksi pneumonia misterius di China. (Shutterstock)
Batuk, salah satu gejala infeksi virus corona. (Shutterstock)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sudah menyatakan bahwa hingga saat ini, belum ada vaksin dan obat untuk mengatasi wabah tersebut.

"Jenis virus ini tidak ada obatnya dan belum ada vaksinnya, yang ada hanya mengobati gejalanya. Misal obat untuk gejala flu, batuk, dan sesak napas," tambah Vensya.

Sebagai bentuk antisipasi, pemerintah lewat kerjasama lintas sektor seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, hingga Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1, telah menyiapkan antisipasi berupa 12 ribu masker N95 dan 35 ribu Health Alert Card yang baru akan digunakan jika sudah ada kasus tersangka virus corona masuk ke Indonesia.

"Negara kita siap. Kemenkes sudah menyiapkan semua daerah dan berjenjang mulai dari provinsi, kabupaten dan kota, laboratorium, termasuk juga KKP," tambah Vensya.

Sembari menunggu informasi lebih lanjut dan mendalam mengenai virus corona, Vensya mengimbau masyarakat untuk menerapkan gaya hidup bersih dan sehat demi menghalau virus mematikan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI