Studi: Media Sosial Bikin Remaja Perempuan Rentan Depresi, Kok Bisa?

Rabu, 22 Januari 2020 | 13:40 WIB
Studi: Media Sosial Bikin Remaja Perempuan Rentan Depresi, Kok Bisa?
Ilustrasi remaja perempuan depresi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi: Media Sosial Bikin Remaja Perempuan Rentan Depresi, Kok Bisa?

Media sosial rentan membuat seseorang mudah stres hingga depresi bukan tanpa penelitian dan survei.  Bahkan penelitian menunjukkan penderita depresi pada perempuan karena media sosial semakin banyak, khususnya remaja.

Remaja merupakan kelompok usia yang amat rentan terkena depresi. Akan tetapi, risikonya ternyata berbeda antara remaja laki-laki dan perempuan. Menurut sebuah penelitian terbaru dalam Journal of Adolescence, angka penderita depresi pada perempuan dari tahun ke tahun meningkat lebih pesat dibandingkan remaja laki-laki.

Peningkatan tersebut disinyalir berhubungan dengan semakin maraknya penggunaan smartphone dan media sosial. Lantas, bagaimana kedua faktor tersebut bisa meningkatkan risiko depresi? Berikut penjelasan selengkapnya.

Baca Juga: Mengalami Penghinaan, Betrand Peto Dilarang Gunakan Media Sosial

Mengacu data yang dihimpun oleh National Survey on Drug Use and Health Amerika Serikat, jumlah remaja perempuan yang mengalami depresi dan melakukan percobaan bunuh diri sudah menunjukkan peningkatan sejak tahun 2010.

Dilansir Suara.com dari Hello Sehat, Angka penderita depresi yang tadinya sebesar 12 persen pada tahun 2011 menjadi 20 persen pada tahun 2017. Selama tahun 2015, jumlah remaja perempuan yang dilarikan ke rumah sakit akibat self-harm meningkat 3 kali lipat dibandingkan tahun 2010.

Selain depresi dan perilaku self-harm, para remaja tersebut juga rentan memiliki pikiran serta keinginan untuk bunuh diri. Selama tahun 2007 hingga 2015, jumlah remaja perempuan yang melakukan bunuh diri meningkat sebanyak dua kali lipat.

Penggunaan smartphone dan media sosial terbukti menjadi salah satu faktor yang memicu depresi pada remaja, baik laki-laki maupun perempuan. Namun, keduanya ternyata memiliki kebiasaan yang berbeda dalam menggunakan smartphone.

Remaja laki-laki lebih sering memakai smartphone untuk bermain game, sedangkan remaja perempuan untuk chatting atau menggunakan media sosial. Keduanya memiliki pola komunikasi yang berbeda.

Baca Juga: Hindarkan Diri dari Kecanduan Media Sosial, Begini Caranya Tanpa Hapus Akun

Bermain game memungkinkan remaja laki-laki untuk berkomunikasi secara langsung melalui voice chat. Sebaliknya, media sosial membuat remaja perempuan berinteraksi lewat gambar dan tulisan. Padahal, hal sepele seperti menanti balasan chat yang lama sudah bisa memicu rasa cemas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI