Terpopuler Kesehatan: Kendalikan Virus Korona, Tak Bisa Bergerak Gegara Flu

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 22 Januari 2020 | 09:38 WIB
Terpopuler Kesehatan: Kendalikan Virus Korona, Tak Bisa Bergerak Gegara Flu
Gejala Flu dan Pilek. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak dahulu, pemerintah di seluruh dunia selalu berjuang bersama dalam menghentikan penyebaran penyakit berbahaya, mulai dari flu babi mematikan pada 2009 hingga upaya mengendalikan Ebola di Afrika Barat. Sayangnya, tidak ada otoritas kesehatan yang pernah menangani masalah yang saat ini dihadapi oleh China, yang saat ini sedang bergulat dengan virus korona baru.

Flu memang sedang menjadi perhatian dunia karena wabah virus korona. Nah, di Atlanta, seorang remaja kedapatan tak bisa menggerakkan tubuhnya setelah terkena flu untuk pertama kalinya. Selain tidak bisa bergerak sendiri, ia juga tidak bisa berjalan dan butuh bantuan orang lain untuk melakukan berbagai hal. 

Simak berita terpopuler di kesehatan selengkapnya di bawah ini. 

1. Cegah Penyebaran Virus Korona, Begini Pengendalian yang Dilakukan Inggris

Baca Juga: Terpopuler: Ustaz Tertipu Nikahi Lelaki, Penis Dikunci Pakai Mur

Batuk merupakan gejala infeksi pneumonia misterius di China. (Shutterstock)
Batuk merupakan gejala infeksi pneumonia misterius di China. (Shutterstock)

Sejak dahulu, pemerintah di seluruh dunia selalu berjuang bersama dalam menghentikan penyebaran penyakit berbahaya, mulai dari flu babi mematikan pada 2009 hingga upaya mengendalikan Ebola di Afrika Barat.

Sayangnya, tidak ada otoritas kesehatan yang pernah menangani masalah yang saat ini dihadapi oleh China. Sebab, dilansir CNN, negara tersebut sedang bergulat dengan virus korona baru.

Baca selengkapnya

2. Alami Flu untuk Pertama Kali, Remaja Ini Jadi Tidak Bisa Bergerak

Ilustrasi botol infus. [Shutterstock]
Ilustrasi botol infus. [Shutterstock]

Tepat sebelum Natal, remaja bernama John Chelcy yang berusia 17 tahun mulai mengeluh sakit otot dan kelelahan. Itu mengkhawatirkan ibunya, LaToya, yang mengatakan bahwa putranya jarang sakit.

Baca Juga: Coronavirus Lebih Mematikan dari Influenza A, Malaysia Perketat Penjagaan!

"Saya tidak bisa bergerak sendiri. Saya butuh bantuan. Aku tidak bisa berjalan. Saya tidak bisa mengenakan pakaian saya," kata John kepada Fox5 di Atlanta.

Baca selengkapnya

3. Alami Kondisi Langka, Jempol Kaki Gadis Ini Ada 2 dan Berhimpitan

Ilustrasi jempol kaki  [Shutterstock]
Ilustrasi jempol kaki [Shutterstock]

Kuku yang masuk ke jempol kaki memang menyakitkan, tapi kondisi ini tidak ada apa-apanya dengan yang dialami oleh seorang wanita bernama Kiara ini.

Dalam tayangan program My Feet Are Killing Me di TLC pada Kamis (16/1/2020) kemarin, diperlihatkan kondisi Kiara yang memiliki dua jempol kaki dan tumbuh menjadi satu (berhimpitan).

Baca selengkapnya

4. Coronavirus Bisa Mematikan, Begini Penyebarannya Antar Manusia

Ilustrasi virus korona (Coronavirus). (Shutterstock)
Ilustrasi virus korona (Coronavirus). (Shutterstock)

Pemerintah China mengonfirmasi wabah virus korona (coronavirus) dari Wuhan bisa menular dan menyebar antarmanusia. Virus ini pun memicu penyakit seperti pneumonia yang telah menyebabkan tiga kematian dan menyebar lebih cepat.

Pejabat pemerintah China mengatakan dua orang di provinsi selatan negara itu telah terinfeksi virus korona dari keluarganya. Beberapa pasien yang positif terinfeksi virus korona juga mengalami demam, batuk, dan sesak napas.

Baca selengkapnya

5. Tak Perlu Panik, Begini Penanganan Anak yang Demam setelah Divaksin

Ilustrasi seorang anak sedang diberi vaksin. [Shutterstock]
Ilustrasi seorang anak sedang diberi vaksin. [Shutterstock]

Demam ringan merupakan salah satu reaksi normal setelah anak mendapatkan vaksin. Reaksi ini juga umumnya dibarengi dengan sulit tidur, sedikit rewel dan pembengkakan atau kemerahan di area yang disuntik.

Berdasarkan Parenting Firstcry, ini terjadi ketika vaksin masuk ke dalam tubuh dan mengaktifkan sel-sel kekebalan sebagai respons terhadap invasi oleh organisme yang terkandung di dalam vaksin.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI