Suara.com - Sejak dahulu, pemerintah di seluruh dunia selalu berjuang bersama dalam menghentikan penyebaran penyakit berbahaya, mulai dari flu babi mematikan pada 2009 hingga upaya mengendalikan Ebola di Afrika Barat.
Sayangnya, tidak ada otoritas kesehatan yang pernah menangani masalah yang saat ini dihadapi oleh China. Sebab, dilansir CNN, negara tersebut sedang bergulat dengan virus korona baru.
Waktunya juga kurang tepat, yakni karena berdekatan dengan periode Tahun Baru Imlek yang mana banyak orang dari negara tersebut bersiap untuk berlibur ke negara lain.
Tahun lalu, hampir 7 juta turis asal China melakukan perjalanan ke luar negeri selama Imlek.
Baca Juga: Cegah Virus Korona, Singapura Lakukan Pemeriksaan Suhu pada Para Pelancong
Tidak heran jika sekarang banyak negara, termasuk Amerika Serikat, melakukan pencegahan dengan memeriksa semua wisatawan, terutama yang datang dari China.
Public Health England pun telah mengeluarkan cara pengendalian virus ini pada pasien rawat inap, yaitu:
1. Kewaspadaan pengendalian infeksi standar
- Tindakan pencegahan standar dengan memerhatikan kebersihan tangan
- Pencegahan standar saat menangani limbah klinis yang harus ditempatkan dalam kantong atau tempat sampah klinis anti bocor dan dibuang dengan aman
- Pakaian bekas yang sudah dipakai harus diklasifikasikan sebagai infeksius
2. Kebersihan pernapasan dan batuk
Kebersihan saluran pernapasan dan batuk akan meminimalkan risiko penularan penyakit pernapasan:
Baca Juga: Terpopuler di Kesehatan: Fakta Virus Korona hingga Tidur Tanpa Bra
- Pasien harus didorong untuk menutup hidung dan mulut mereka dengan tisu sekali pakai ketika bersin, batuk, menyeka dan meniup hidung
- Semua tisu yang digunakan harus segera dibuang ke tempat sampah
- Dorong pasien untuk membersihkan tangan setelah batuk, bersin, menggunakan tisu, atau setelah kontak dengan sekresi pernapasan atau benda yang terkontaminasi sekresi ini
3. Tindakan pencegahan gabungan , kontak, dan tetesan udara