Suara.com - Vaksin diberikan kepada anak untuk melindungi tubuh mereka dari penyakit serius, seperti campak, polio dan batuk rejan.
Setelah masuk ke tubuh, vaksin akan memberi tahu tubuh anak untuk membuat protein darah atau antibodi untuk melawan penyakit-penyakit tersebut.
Sama seperti obat-obatan lain, vaksin juga memiliki efek samping terhadap tubuh. Efek paling umumnya adalah kemerahan, sedikit bengkak di tempat suntikan, demam ringan dan masalah tidur, menurut WebMD.
Terkadang, efek samping juga termasuk muntah, kantuk dan kehilangan selera makan.
Baca Juga: Bisakah Pneumonia dari China Dicegah dengan Vaksin? Ini Penjelasan Dokter
Semua itu adalah efek normal setelah vaksinisasi. Tapi ada juga reaksi lain tidak biasa yang harus diperhatikan orangtua, terutama saat sang anak alergi terhadap vaksin tertentu.
Efek samping tidak biasa yang perlu dikhawatirkan adalah ketika sang anak mengalami perubahan suasana hati atau perilaku, demam tinggi hingga merasa lemah.
Tak hanya itu, segera hubungi dokter ketika anak mengalami gejala berikut:
- Masalah pernapasan seperti mengi
- Suara sesak
- Kulit pucat
- Kelemahan
- Detak jantung cepat
- Pusing
- Pembengkakan di wajah atau tenggorokan
- Demam lebih tinggi dari 40 derajat Celcius
- Kejang
Tanda lain yang kemungkinan bermasalah adalah ketika buah hati yang masih bayi menangis tak terkendali selama tiga jam atau lebih.
Baca Juga: Peneliti Menemukan Vaksin Flu Dapat Mengecilkan Tumor Kanker