Alami Kondisi Langka, Jempol Kaki Gadis Ini Ada 2 dan Berhimpitan

Selasa, 21 Januari 2020 | 12:32 WIB
Alami Kondisi Langka, Jempol Kaki Gadis Ini Ada 2 dan Berhimpitan
Ilustrasi jempol kaki [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kuku yang masuk ke jempol kaki memang menyakitkan, tapi kondisi ini tidak ada apa-apanya dengan yang dialami oleh seorang wanita bernama Kiara ini.

Dalam tayangan program My Feet Are Killing Me di TLC pada Kamis (16/1/2020) kemarin, diperlihatkan kondisi Kiara yang memiliki dua jempol kaki dan tumbuh menjadi satu (berhimpitan).

Kondisi ini membuat jempol kaki Kiara terlihat lebih besar dari ukuran umum dan kata Kiara, sangat menyakitkan.

"Kiara adalah kasus yang sangat menarik," kata podiatris asal New Jersey, Brad Schaeffer, yang menangani gadis tersebut.

Baca Juga: Viral Baby Sitter Minta Anak Hisap Jempol Kaki, CCTV Bongkar Perlakuannya

"Dia memiliki jempol kaki yang sangat besar. Tubuhnya menumbuhkan jari kaki lain di bagian dalam kakinya," sambungnya.

Kiara memiliki kondisi langka (YouTube/TLC)
Kiara memiliki kondisi langka (YouTube/TLC)

Schaeffer pun melakukan operasi pada Kiara dengan membuat sayatan di antara kedua jempol. Ternyata, pada jempol kedua Kiara pun sudah tumbuh tulang yang cukup sulit dihilangkan.

"Tulang itu berada tepat di bagian yang tidak dapat aku tembus dengan pisau," kata dr. Schaeffer, dilansir Health.

Hingga ia harus mengganti pisau dengan alat lain yang akhirnya dapat memotong tulang tersebut.

Kondisi Kiara ini disebut dengan Polydactyl atau Polydactyly.

Baca Juga: Jempol Kaki Membengkak, Waspadai Disfungsi Ereksi

Menurut Medical News Today, polydactyly adalah suatu kondisi di mana seseorang dilahirkan dengan jari tangan atau kaki ekstra pada satu atau kedua tangan dan kaki mereka.

Kondisi ini dapat diturunkan dalam keluarga atau kondisi genetik. Jika di dalam keluarga tidak ada yang memilikinya, artinya ada perubahan gen saat orang tersebut masih di dalam kandungan.

Berdasarkan Schaeffer, ini adalah kondisi yang langka dan bukan satu-satunya kasus 'aneh' yang pernah ditanganinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI