Setelah dirujuk ke Men's Health, ahli urrologi menemukan bahwa kadar testosteron pria itu rendah. Ternyata resposn tubuhnya lamban dalam mengisi hormon sks setiap kali ejakulasi.
Akhirnya, petugas medis meresepkan terapi penggantian human chorionic gonadotropin (hCG), yang disuntikkan tiga kali seminggu. HCG kadang-kadang disebut 'hormon kehamilan' karena perannya yang penting dalam menjaga kehamilan.
Tetapi pada pria, suntikan hormon dapat merangsang testis untuk menghasilkan lebih banyak testosteron. Kini setelah sembuh, pria itu lebih sering ejakulasi tanpa mengalami kelemahan, kecemasan, kabut otak dan malaise.
Pria itu mengaku ini adalah pertama kali dalam hidupnya mengalami orgasme tanpa konsekuensi fisik dan emosional sejak usia 16 tahun. Bahkan ia juga mengalami peningkatan suasana hati, energi keseluruhan dan libido.
Baca Juga: Rebus Kulit Pisang 10 Menit Lalu Minum, Rasakan 5 Manfaatnya pada Tubuh!