Suara.com - Banyak wanita mengeluhkan tidak bisa orgasme meskipun sudah melakukan berbagai variasi hubungan seksual. Kondisi ini jika terlalu sering terjadi bisa dikaitkan dengan risiko menderita disfungsi orgasme.
Sekitar 75 persen wanita tidak bisa mencapai orgasme hanya dengan penetrasi saja. Lalu 10 hingga 15 persen tidak pernah mengalami orgasme dalam keadaan apapun.
Beberapa penelitian lantas menunjukkan bahwa 41 persen wanita yang kesulitan orgasme mungkin menderita disfungsi orgasme.
Ketidakmampuan untuk mencapai orgasme ini terjadi dengan beberapa nama yang berbeda, seperti disfungsi orgasme, anorgasmia dan gangguan orgasme wanita.
Baca Juga: Gegara Nyolong TV, Seorang Imam Masjid Baru Sadar Istrinya Bukan Wanita
Kondisi ini dilaporkan dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, dilansir oleh Daily Star antara lain:
1. Anorgasmia umum, di mana seseorang tidak dapat mengalami orgasme dalam situasi apapun dan tidak pernah melakukannya.
2. Acquired anorgasmia, di mana seseorang bisa orgasme tetapi tidak bisa lagi.
3. Anorgasmia situasional, di mana seseorang hanya bisa orgasme dalam situasi tertentu seperti masturbasi tetapi tidak dengan hubungan seksual bersama orang lain.
Penyebab anorgasmia bervariasi dan termasuk masalah fisik, yakni penuaan, masalah ginekologis (seperti perawatan histerektomi atau dispareunia), obat-obatan, pilihan gaya hidup (minum berlebihan atau merokok) dan penyakit tertentu (diabetes dan parkinson).
Baca Juga: Niat Atasi Sembelit dengan Makan Belut Hidup, Usus Pria Ini Malah Berlubang
Penyebab psikologis anorgasmia meliputi, trauma masa lalu (pelecehan, tetapi terutama pelecehan seksual), masalah citra tubuh (dysmorphia atau rasa tidak aman), masalah kesehatan mental (stres, kegelisahan dan depresi), masalah hubungan dan emosi (seperti rasa malu dan bersalah yang memengaruhi kemampuan mencapai orgasme).