Sepsis Disebut sebagai 'Silent Killer', Ketahui Cara Pencegahannya!

Jum'at, 17 Januari 2020 | 20:26 WIB
Sepsis Disebut sebagai 'Silent Killer', Ketahui Cara Pencegahannya!
Infeksi bisa memicu syok sepsis dan mengakibatkan kegagalan organ. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi menemukan, sepsis telah merenggut hampir lima kali lipat nyawa dari jumlah orang Amerika setiap tahunnya, sebagaimana kanker payudara.

Inilah mengapa penyakit sepsis dikatakan sebagai pembunuh yang lebih besar daripada kanker di seluruh dunia.

Berdasarkan laporan Global Burden Of Disease (GBDR), kasus sepsis diperkirakan mencapai 48,9 juta dan menyebabkan 11 juta kematian di 195 negara pada 2017.

Ini sama dengan di bawah seperlima (19,7 persen) dari semua kematian global tahun itu.

Baca Juga: Kenali Gejala Sepsis yang Disebut sebagai 'Silent Killer' di Seluruh Dunia

Sepsis merupakan kondisi yang berpotensi mengancam jiwa yang disebabkan oleh respon tubuh terhadap infeksi.

(Shutterstock)
(Shutterstock)

Kondisi ini terjadi ketika respons tubuh terhadap bahan kimia yang dilepaskan ke aliran darah untuk melawan infeksi tidak seimbang, justru memicu peradangan yang dapat merusak banyak sistem organ, menurut Mayo Clinic.

Dilansir Hello Sehat, sepsis sebenarnya dapat dicegah dengan menjaga kebersihan. Yakni dengan mandi secara teratur dan rajin cuci tangan menggunakan sabun.

Meski jarang dilakukan, nyatanya cuci tangan sangat penting untuk mengurangi penyebaran virus, bakteri dan jamur.

Sabun cuci tangan antiseptik telah dilengkapi dengan bahan khusus sehingga mampu membantu mengurangi risiko infeksi akibat serangan kuman berbahaya.

Baca Juga: Sepsis Dapat Menjadi Pembunuh Mematikan selain Kanker Payudara

Tidak hanya itu, mencegah sepsis juga dapat dilakukan dengan mengetahui seluk beluk penyakitnya serta mematuhi anjuran kesehatan. Seperti, tidak melewatkan jadwal vaksin dan melakukan pengobatan yang tepat bila mengalami luka terbuka di kulit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI