Suara.com - Menkes Kirim Tim Tangani Antraks, Dampak Rebus Mie Bareng Plastik
Menkes Terawan mengatakan telah mengirim tim Kemenkes untuk mengatasi wabah antraks di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Ada pula dampak merebus mie instan bersama plastiknya dan juga penjelasan Kemenkes soal rokok elektrik.
Semuanya tersaji dalam 5 berita kesehatan menarik hari ini, Kamis (16/1/2020).
1. Wabah Antraks di Gunungkidul, Menkes Terawan: Tim Kita Sudah ke Sana
Baca Juga: Coba Yuk, 4 Olahraga Untuk Jaga Kesehatan Otak
Wabah Antraks di Gunungkidul, Menkes Terawan: Tim Kita Sudah ke Sana
Wabah antraks di Kabupaten Gunungkidul, DIY, menjadi ancaman bagi warga di sekitarnya. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, tim Kemenkes sudah meluncur ke lokasi.
2. Viral Rebus Mie Instan dan Bungkusnya, Pakar Serukan Edukasi Pada Pedagang
Viral Rebus Mie Instan dan Bungkusnya, Pakar Serukan Edukasi Pada Pedagang
Baca Juga: Zodiak Kesehatan 16 Januari 2020: Awas, Banyak Zodiak Lagi Stres!
Buat penggemar bakso dan cuanki, tidak jarang kita melihat mie instan direbus langsung bersama dengan kemasannya. Cara ini tidaklah sehat, karena kandungan plastik yang berbahaya akan mengontaminasi air dan masuk ke tubuh.
3. Bahaya Buat Bumil, Ini Dampak Pertumbuhan Bakteri Berlebihan di Vagina
Secara alami, vagina memiliki sejumlah bakteri yang tak semuanya bersifat merugikan. Vagina juga memiliki bakteri baik yang berfungsi menjaga kesehatan organ intim perempuan. Namun, ada kalanya terjadi ketidakseimbangan jumlah bakteri pada vagina akibat pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Kondisi ini disebut Bacterial Vaginosis (BV), dan biasa dialami oleh sekitar 10 - 30 persen perempuan hamil.
Dilansir dari laman Bustle, salah satu gejala Bacterial Vaginosis adalah keputihan yang berwarna abu-abu dan berbau amis yang busuk. Dan dikatakan oleh ginekolog John Adams, MD dari Methodist Hospital di San Antonio, bau busuk ini akan semakin kuat setelah berhubungan seks.
4. Salah Paham Soal Rokok Elektrik Harus Diluruskan, Ini Kata Kemenkes
Salah Paham Soal Rokok Elektrik Harus Diluruskan, Ini Kata Kemenkes
Kementerian Kesehatan menyebut meningkatnya popularitas rokok elektrik terjadi akibat kesalahpahaman di masyarakat. Rokok elektrik dinilai lebih aman daripada rokok tembakau, padahal hal tersebut tidak benar.
5. Tangani Klitih, Psikiater Ungkap Perlu Libatkan Pendidik dan Keluarga
Fenomena klitih belakangan kembali marak di Yogyakarta dan membuat masyarakat makin resah. Untuk mengatasi kasus ini, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY pun berencana membentuk kelompok kerja (pokja) khusus.
"Pokja, ya karena sekarang bagi saya, ini bagian dari yang dimaksud keluarga tangguh, " ungkap Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (13/1/2020).