Suara.com - Setelah melahirkan, banyak orangtua memilih popok sekali pakai yang lebih praktis untuk anaknya. Tetapi, pemakaian popok sekali pakai pada bayi justru tidak disarankan.
Biasanya orangtua memakaikan popok sekali pakai pada anaknya ketika perjalanan jauh atau tidak memiliki banyak waktu luang untuk mencuci popok kain bayi.
Produk popok sekali pakai memang menawarkan kenyamanan dan kemudahan. Tetapi dilansir oleh Naturallivingideas.com, Anda harus memerhatikan beberapa hal sebelum memakaikan popok sekali pakai pada anak.
1. Bahan pembuatan popok sekali pakai tidak jelas
Baca Juga: Jangan Beli ASI Online, Peneliti Ungkap Bahayanya pada Bayi
Anda tidak boleh memberikan bayi makanan, mainan dan pakaian dengan bahan sembarangan. Dalam hal ini, popok sekali pakai berasal dari bahan-bahan yang tidak jelas.
Padahal bayi menggunakan popok hampir terus-menerus selama sekitar 2 tahun dan ini menyentuh langsung alat kelaminnya yang termasuk organ sensitif.
2. Popok sekali pakai mengandung plastik dan racun potensial
Beberapa popok sekali pakai terbuat dari plastik dan racun potensial. Lapisan luar popok seringkali dibuat dari film polietilen yang merupakan bungkus plastik berasal dari minyak bumi atau gas alam.
Lapisan dalam terdiri dari polypropylene, polimer termoplastik yang menyerap air. Kandungan ini disintesis dari gas propilena.
Baca Juga: Remaja 17 Tahun Selalu Lumpuh saat Tertawa, Ternyata Ini Penyebabnya
Selain itu, popok sekali pakai juga terdiri penyerap dari pulp kayu yang diputihkan dan pewarna sintetis untuk mewarnai popok. Pulp kayu yang diputihkan dengan klorin itulah yang mencemari produk dengan dioksin.