Suara.com - Anda pasti pernah mendengar istilah turun berok atau yang secara medis disebut hernia. Umumnya, penyakit ini lebih rentan terjadi pada pria.
Tetapi, wanita juga bisa mengalami turun berok atau hernia. Bedanya, hernia pada wanita biasanya tidak terdiagnosis selama berbulan-bulan hingga betahun-tahun.
Hernia terjadi ketika area di dinding perut menjadi tipis, lemah atau terpisah. Sehingga hernia bisa menyebabkan serangan nyeri perut dan panggul yang parah.
Pada wanita, dilansir oleh verywellhealth.com, hernia seringkali lebih dalam di tubuh dan kurang terlihat dibandingkan pria. Gejala dan lokasi hernia antara wanita dan pria pun berbeda.
Baca Juga: Rebus Kulit Pisang 10 Menit Lalu Minum, Rasakan 5 Manfaatnya pada Tubuh!
Seorang wanita yang menderita hernia biasanya akan mengalami nyeri panggul kronis dan rasa sakit menusuk.
Bahkan, peneliti menemukan bahwa dokter seringkali salah mengindikasikan gejala hernia yang dialami oleh wanita. Kebanyakan kasus, dokter salah mendiagnosis gejala hernia pada wanita sebagai endometriosis hingga kista atau fibroid.
Pasalnya, hernia pada wanita biasanya berukuran kecil. Oleh karenanya, hernia tidak menyebabkan tonjolan di kulit yang merupakan tanda hernia klasik pada pria.
Penyebab dan cara mendiagnosis hernia
Ada banyak hal yang diduga bisa menyebabkan hernia pada wanita. Tetapi, aktivitas yang menyebabkan tekanan perut bagian dalam, seperti angkat bebas, olahraga, batuk, tertawa dan mengejan di kamar mandi mungkin bisa mengalami hernia.
Baca Juga: Kale, Kubis dan Brokoli Bisa Cegah Risiko Kanker Usus Besar, Ini Buktinya
Jika Anda merasakan gejala seperti rasa terbakar dan rasa sakit di panggul atau pangkal paha, maka semakin besar kemungkinan hernia mudah didiagnosis.
Apabila gejala hernia mengarah ke diagnosis pada wanita, tes medis MRI akan dilakukan untuk memastikan itu gejala hernia atau bukan.