Jangan Beli ASI Online, Peneliti Ungkap Bahayanya pada Bayi

Kamis, 16 Januari 2020 | 09:00 WIB
Jangan Beli ASI Online, Peneliti Ungkap Bahayanya pada Bayi
Ilustrasi ibu menyusui. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak semua wanita bisa langsung menyusui bayinya setelah melahirkan. Sekitar 15 persen wanita diketahui mengalami masalah laktasi setelah melahirkan.

Karena itu dilansir oleh The Sun, banyak donor ASI bermunculan untuk membantu ibu melahirkan yang ASI mereka belum lancar. Bahkan, sekarang banyak wanita menjual ASI melalui forum online.

Tapi, para ahli justru tidak menyarankan ibu melahirkan yang tidak menyusui membeli ASI secara online. Mereka memandang jual beli ASI online justru mengancam bayi tertular penyakit mematikan seperti hepatitis dan HIV.

Orangtua rentan membeli ASI yang kualitasnya sudah di bawah standar atau sudah terkontaminasi. Oleh karenanya, ASI berbahaya jika dikonsumsi bayi baru lahir.

Baca Juga: Rebus Kulit Pisang 10 Menit Lalu Minum, Rasakan 5 Manfaatnya pada Tubuh!

Dalam posisi ini, pastinya orangtua akan mengalami kerugian besar jika membeli ASI online untuk anaknya. Artinya, mereka menempatkan anaknya pada risiko kematian atau cedera lain akibat mengonsumsi ASI sembarangan.

Ilustrasi ibu menyusui (shutterstock)

Apalagi ASI dapat menyebarkan penyakit menular atau infeksi bakteri, seperti Salmonella atau Streptococcus atau infeksi virus, seperti HIV.

Anda mungkin masih bisa membuktikan ASI terkontaminasi HIV atau tidak. Tetapi, mungkin Anda akan kesulitan membuktikan ASI yang rusak atau tidak sehat karena terkontaminasi virus dan bakteri.

Misalnya, salmonella yang disebarkan oleh hewan peliharaan, seperti reptil dan makanan rumah tangga biasa (ayam dan telur).

Belum lagi jika anak mengalami kejang-kejang akibat mengonsumsi ASI yang mengandung kokain. Karena itu, bayi tidak bisa sembarangan minum ASI yang belum dipasteurisasi.

Baca Juga: Remaja 17 Tahun Selalu Lumpuh saat Tertawa, Ternyata Ini Penyebabnya

Pada intinya, praktik jual beli ASI online ini belum memberikan kepastian mengenai keamanannya dan tidak dilindungi oleh kerangka hukum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI