Kompak, Dokter-dokter Tak Setuju Rokok Elektrik Beredar di Indonesia

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 15 Januari 2020 | 18:22 WIB
Kompak, Dokter-dokter Tak Setuju Rokok Elektrik Beredar di Indonesia
Dokter-dokter menolak peredaran rokok elektrik di Indonesia. (Suara.com/Reza Sulaiman)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Semakin dini terpajan rokok elektrik, semakin dini pula potensi menjadi perokok konvensional. Risiko kerusakan dan hambatan tumbuh kembang pun makin tinggi. Maka dari itu, rokok elektrik sebaiknya dilarang," paparnya lagi.

Pun dengan organ lainnya seperti jantung. dr Vito Damay, SpJP dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular mengatakan rokok elektrik juga bisa membahayakan jantung.

"Perubahan struktur jantung, kerusakan pembuluh darah yang meningkatkan risiko serangan jantung dan sederet efek lain," kata dr Vito.

Baca Juga: Asap Rokok Elektrik terhadap Perokok Pasif, Ini Bahayanya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI