Studi Perusahaan Bioskop Sebut Nonton Film Setara Olahraga Kardio Ringan

Rabu, 15 Januari 2020 | 15:25 WIB
Studi Perusahaan Bioskop Sebut Nonton Film Setara Olahraga Kardio Ringan
Nonton Film di Bioskop. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duduk sambil menonton film di bioskop ternyata masuk kategori olahraga ringan. Hal tersebut diutarakan oleh peneliti dari University College London (UCL).

Para penikmat film, kata peneliti, kerap mengalami kenaikan kerja jantung yang setara dengan 40 menit olahraga kardio ringan.

Studi tersebut dibiayai oleh, tentu saja, perusahaan bioskop Inggris, Vue Cinemas.

Peneliti mengobservasi sekitar 51 partisipan selama menyaksikan film live-action Aladdin. Ada alat sensor yang ditempel pada tubuh responden selama menonton. Hal tersebut dilakukan untuk mengukur denyut jantung selama pertunjukan.

Baca Juga: Aceh Bakal Punya Bioskop, Tapi Harus Dapat Restu Ulama MPU

Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan 26 grup lainnya yang melakukan aktivitas membaca.

Detak jantung normal adalah 60 sampai 200 per menit. Sementara hasilnya, sekitar 40 menit waktu dihabiskan selama menonton, rata-rata responden sudah pada tahap 'zona jantung sehat' dengan rata-rata detak jantung meningkat 40 sampai 80 persen atau 95 sampai 160 detak per menit.

Pada angka itu, jantung dianggap bekerja laiknya saat manusia saat berjalan atau berkebun.

Studi tersebut juga mengatakan bahwa pencinta film memiliki detak jantung yang selaras dengan film yang diklaim sebagai "pengaruh baik terhadap koneksi sosial".

"Di bioskop, tidak ada hal lain yang bisa kamu lakukan selain membenamkan diri. Kemampuan kita untuk mengatasi masalah tanpa gangguan membuat kita lebih mampu memecahkan masalah dan menjadi lebih produktif," kata ahli saraf UCL Joseph Devlin dalam laporannya.

Baca Juga: Penonton Angkat Kaki di Sandaran Kursi Bioskop, Alasannya Makin Bikin Emosi

Berada di bioskop dan menonton film juga dianggap dapat melatih empati, serta mengurangi rasa kesepian dan rasa sendirian.

"Di dunia di mana semakin sulit untuk menjauh dari ponsel pintar, tingkat fokus berkelanjutan ini baik untuk kita," tambah Devlin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI