Suara.com - Tahun ini Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menggelar program Winter Course on Professional Health Care 2020.
Berbeda program sebelumnya, Winter Course kali ini bertemakan Mental Health Challenge in Millenial Era. Secara garis besar, kegiatan ini berfokus pada penyakit jiwa di era milenial, penanganan kesehatan jiwa secara farmakoterapi, penanganan kesehatan jiwa secara non farma koterapi dan pandangan hukum tentang kasus-kasus psikiatri.
Latar belakang dipilihnya tema ini adalah tingginya prevalensi orang gangguan jiwa berat (skizofrenia atau psikosis) yang meningkat dari 0,15% menjadi 0.18%. Sementara itu, tingkat gangguan mental emosional pada penduduk usia 15 tahun ke atas meningkat dari 6,1% pada 2013 menjadi 9,8% pada 2018.
Oleh karenanya, FK-KMK UGM menilai permasalahan kesehatan mental tidak dapat dianggap sepele.
Baca Juga: Peduli Penderita Kanker, FKKMK UGM Gelar Konser Amal 'Kings of Classic'
Ketua Panitia Winter Course, dr. Gunadi. PhD, mengatakan program ini tidak hanya dilaksanakan di dalam ruangan saja, seperti kuliah atau diskusi panel, melainkan juga di luar kampus.
"Terkait dengan mental health, nanti ada kunjungan ke rumah sakit yang terkait kesehatan mental seperti rumah sakit Grhasia. Ada juga penanganan health care-nya ke puskesmas," tutur dr. Gunadi, di Gedung KPTU FKKMK pada Selasa (14/1/2020).
Tidak hanya itu, peserta juga akan melakukan aktivitas hands-on dengan hewan percobaan.
"Ada aktivitas hands-on dengan hewan percobaan yang itu semacam untuk gangguan kognisi menggunakan tikus. Jadi konsepnya adalah from bench to bedside and community," sambungnya.
Jadi, katanya, program ini tidak hanya bicara berdasarkan tahapan teori atau klinik saja, tetapi juga mereka melihat bagaimana kesehatan jiwa dalam sebuah komunitas.
Baca Juga: Summer Course 2019 FKKMK UGM, Peserta Diajak Analisis Dampak Pestisida
Rencananya, program ini akan berlangsung dari 13 hingga 24 Januari 2020. Tidak hanya diikuti mahasiswa dari UGM saja, beberapa peserta lainnya juga berasal dari Nepal, Malaysia, maupun Thailand.