Pakai Stimulan untuk Sapi Jantan, Pria Ini Malah Ereksi selama 3 Hari

Selasa, 14 Januari 2020 | 13:18 WIB
Pakai Stimulan untuk Sapi Jantan, Pria Ini Malah Ereksi selama 3 Hari
Ilustrasi ereksi, penis. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria dilarikan ke rumah sakit setelah menggunakan stimulan seksual yang digunakan untuk pembiakan sapi jantan. Stimulan tersebut membuatnya mengalami ereksi selama 3 hari.

Pria asal Meksiko yang tidak diketahui namanya menggunakan stimulan itu ketika merencanakan hubungan seks dengan wanita 30 tahun.

Namun, ternyata stimulan itu membuatnya ereksi berkelanjutan. Awalnya, ia berusaha tenang dan berharap efeknya akan hilang sendiri.

Setelah 3 hari ereksi tanpa ada tanda-tanda akan berhenti, akhirnya pria itu terpaksa mencari bantuan medis.

Baca Juga: Peneliti Menemukan Vaksin Flu Dapat Mengecilkan Tumor Kanker

Dokter mengatakan pria itu membutuhkan pembedahan untuk mengatasi pembengkakannya. Dokter juga mengatakan bahwa pria itu telah memakai stimulan yang digunakan petani untuk inseminasi sapi jantan.

"Dia dirawat di Rumah Sakit Khusus 270 kota Reynosa. Dia telah mengambil stimulan seksual yang dibeli di Veracuz. Stimulan ini sering digunakan oleh petani untuk inseminasi sapi jantan," jelas dokter yang merawat pria tersebut dikutip dari The Sun.

Ilustrasi selangkangan, ereksi dan penis (shutterstock)
Ilustrasi selangkangan, ereksi dan penis (shutterstock)

Kasus pria ereksi 3 hari akibat stimulan ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya Danny Polaris, penyanyi jazz kelahiran Swansea juga pernah mengalami ereksi selama 2 minggu.

Kondisi ini bisa disebut sebagai priapism, yakni ereksi menyakitkan jangka panjang yang bisa menyebabkan kerusakan permanen pada penis jika tidak ditangani dengan cepat.

Kondisi ini dapat membaik sendiri dalam waktu 2 jam. Perawatan segera untuk priapism biasanya diperlukan untuk mencegah kerusakan jaringan yang bisa mengakibatkan disfungsi ereksi permanen dan tidak mampu mempertahankan ereksi.

Baca Juga: Wow! Teknologi Ini Bisa Deteksi Kanker Payudara Lebih Baik dari Dokter

Biasanya, pria usia 30 tahunan ke atas lebih berisiko mengalami priapism. Gejala priapism termasuk ereksi yang berlangsung lebih dari 4 jam atau ereksi tapi batang penis tidak sepenuhnya kaku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI